Saudi Tambah 100 Kuota Petugas Haji

- Rabu, 10 Juli 2019 | 12:19 WIB

JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi akhirnya memberikan tambahan kuota petugas haji. Jumlahnya mencapai 100 kursi. Sayangnya, anggaran petugas haji di Kementerian Agama (Kemenag) habis terpakai.

Tambahan kuota petugas haji itu menyusul adanya kuota tambahan untuk jamaah sebanyak 10 ribu kursi. Sejak awal Kemenag berharap kuota tambahan juga tersedia untuk petugas haji. Persoalannya sekarang selain keputusan tambahan kuota petugas mepet, anggaran petugas haji di Kemenag juga habis.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nizar menjelaskan, kepastian kuota tambahan petugas itu baru ditetapkan pemerintah Saudi sekitar sepekan lalu. "Kami terkendala aspek anggaran. Karena ini kan mendadak sekali," katanya saat melepas petugas haji daerah kerja (Daker) Makkah di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Senin (8/7) malam.

Dia mengungkapkan, ketika ada penambahan petugas haji itu, proses pengajuan anggaran Kemenag sudah selesai. Pagu definitif Kemenag sudah ditetapkan. Karena itu, Kemenag saat ini minta tambahan anggaran untuk 100 kursi petugas haji ke Kemenkeu.

Nizar mengatakan, jika permintaan tambahan anggaran petugas haji disetujui, akan ada pemberangkatan petugas haji lanjutan. "Kalau tidak (disetujui) sebenarnya sudah cukup. Tapi kalau ada 100 petugas haji lagi ini ideal," paparnya. Sebagaimana diketahui, saat ini kuota petugas haji Indonesia mencapai 4.100 orang.

Terkait besaran anggaran yang diajukan Kemenag ke Kemenkeu, Nizar tidak hafal nominal pastinya. Dia hanya menegaskan komponen anggaran petugas haji di antaranya untuk tiket pergi-pulang, uang harian, dan biaya operasional lainnya.

Selain itu, pertimbangan lain, saat ini waktunya mepet. Khususnya terkait pengurusan visa haji. Kemudian Kemenag membutuhkan waktu untuk memanggil petugas haji tambahan.

Sementara itu, ada informasi seorang calon jamaah haji (CJH) yang sudah masuk asrama haji, tapi visanya belum keluar. Jamaah tersebut atas nama Widiastuti binti Wasidho.

Saat dikonfirmasi terkait kasus ini, Kasubdit Dokumen dan Perlengkapan Haji Kemenag Nasrullah Jassam menjelaskan, jamaah tersebut sesuai manifestasi tergabung dalam kloter 17 Jakarta. Terkait posisi jamaah yang sudah di asrama haji, dia juga mengaku heran.

"Siapa yang menyuruh masuk asrama haji," katanya. Dia menegaskan bahwa CJH atas nama Widiastuti binti Wasidho merupakan rombongan jamaah kloter 17 Jakarta. Sementara dia meminta untuk bergabung ke kloter 3 Jakarta.

Nasrullah menegaskan tidak bisa sembarangan mengubah rombongan kloter. Ketika ada satu jamaah yang ingin pindah kloter, harus tersedia kursi kosong. Jika tidak ada kursi kosong, harus ada satu jamaah yang harus dipindah. "Saya tidak mau zalim ke jamaah lainnya yang ada di kloter 3," jelasnya.

Dia menegaskan, CJH atas nama Widiastuti tetap bisa berangkat haji. Namun sesuai ploting atau pembagian kloter. Yakni berada di kloter 17 Jakarta. Nasrullah tidak tahu alasan yang bersangkutan pindah ke kloter 3 Jakarta. Dia juga baru mendapatkan kabar ini Senin malam (8/7). Sementara kloter 3 Jakarta dijadwalkan terbang menuju Jeddah Selasa (9/7) siang pukul 12.30 WIB. (wan/jpnn/far/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puncak Arus Balik Sudah Terlewati

Selasa, 16 April 2024 | 13:10 WIB

Temui JK, Pendeta Gilbert Meminta Maaf

Selasa, 16 April 2024 | 10:35 WIB

Berlibur di Pantai, Waspada Gelombang Alun

Senin, 15 April 2024 | 12:40 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Minggu, 14 April 2024 | 07:12 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Sabtu, 13 April 2024 | 15:55 WIB
X