Polisi Periksa 7 Saksi Video Vulgar, Penyelidikan Mengarah ke Pornoaksi

- Senin, 8 Juli 2019 | 11:36 WIB

Sedikitnya 7 orang diperiksa maraton oleh penyidik Polres Berau dalam dugaan pornoaksi di Jambore Daerah 1X garapan komunitas RX King Berau.

 

TANJUNG REDEB – Polisi memang telah menghentikan pelaksanaan Jambore Daerah 1X yang diselenggarakan komunitas RX King Berau, Sabtu (6/7) lalu. Namun bukan berarti aksi tak senonoh yang ditunjukkan beberapa penari pengisi acara tersebut tidak ditindaklanjuti aparat.

Bahkan Kapolres Berau AKBP Pramuja Sigit Wahono menegaskan, pihaknya telah memeriksa tujuh saksi yang terlibat dalam aksi tarian erotis di halaman Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga tersebut. “Tujuh orang saksi yang diperiksa itu termasuk para penarinya,” kata Sigit kepada Berau Post, Minggu (7/7).

Ditegaskannya, dalam susunan acara yang dilampirkan panitia saat mengajukan perizinan, tidak disebutkan adanya aksi Ladies Wash atau mencuci kendaraan diiringi musik dan tarian.

“Tidak ada saya berikan izin terkait acara joget-joget tidak jelas seperti itu,” tegasnya.

“Sebenarnya acara jambore seperti itu merupakan ajang silaturahmi para member. Namun sangat disayangkan apa yang mereka (penari) lakukan telah mencoreng norma kesopanan yang ada di Berau ini. Saya sangat setuju apa yang dilakukan Bupati Berau yang langsung memerintahkan untuk menghentikan kegiatan tersebut,” sambungnya.

Hingga kemarin, tujuh orang yang menjalani pemeriksaan masih berstatus saksi. Untuk mendapatkan kesimpulan apakah hal tersebut bisa ditingkatkan ke tahap selanjutnya, perlu dilakukan pemeriksaan secara maraton.

“Tidak bisa terburu-buru dalam memeriksa kasus seperti ini. Kami masih mendalami keterangan para saksi maupun para wanita yang ada dalam video tersebut. Apakah mengarah ke pornografi, pornoaksi, atau lainnya,” ungkapnya.

Sebelumnya, pihaknya telah memberikan sanksi teguran kepada panitia. Saksi tersebut mengacu para Peraturan Pemerintah (PP) 60/2017 tentang tata cara perizinan dan pengawasan kegiatan keramaian umum, kegiatan masyarakat lainnya, dan pemberitahuan kegiatan politik.

"Jika ada terkait pidana lainnya, maka disangkakan sesuai pasal tersebut," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Jambore Daerah 1X Kaltim-Kaltara, Suhairi, telah menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Berau. Karena aksi penari yang nekat melepaskan pakaiannya, hingga tersisa bra dan celana yang dikenakannya, berada di luar batas pengawasan dan rencana kegiatannya. Untuk menghindari adanya spekulasi dari masyarakat, Suhairi menyampaikan klarifikasi terkait awal kejadian tersebut.

"Awalnya semua berjalan lancar. Karena pelaku (penari) terbawa suasana, akhirnya melakukan tindakan yang kami anggap yang kurang senonoh, di luar dari kebiasaan dan adab di sini," jelasnya, pada Sabtu (6/7).

"Atas inisiatif kami sebagai penanggung jawab, saat itu juga kami langsung menghentikan dan tidak dilanjutkan (tarian hiburan), karena sudah di atas batas kewajaran. Kami stop," lanjutnya.

Suhairi menerangkan, konsep awal acaranya ialah rolling city. Tapi karena dianggapnya kurang nyaman, dan lebih mengundang respons kurang baik dari masyarakat dan pengguna jalan, sehingga diganti dengan kegiatan yang lain. Yakni ladies wash. Atau kegiatan mencuci motor diiringi musik dan sambil berjoget-joget oleh beberapa wanita. Namun penarinya terlihat kebablasan, dan di luar perkiraan panitia. "Sebelumnya kami pernah membuat acara dan kegiatan yang sama, tetapi masih dalam batas kewajaran. Karena pelakunya terbawa suasana jadinya seperti itu. Bahkan ada yang sampai buka-bukaan, itu yang sangat kami sesalkan," terangnya. (*/yat/udi/ms/k18)

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X