Pengusaha Minta Penyelesaian Tol Balikpapan-Samarinda Dikebut

- Senin, 8 Juli 2019 | 11:06 WIB

BALIKPAPAN - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR berupaya menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Balikpapan–Samarinda (Balsam) sepanjang 99,35 Kilometer tahun ini. Jalan baru ini diharapkan mampu mendorong ekonomi daerah menjadi lebih baik.

Jalan tol pertama di Kalimantan ini terbagi menjadi lima seksi, yaitu Seksi I ruas Balikpapan-Samboja sepanjang 22,03 Km. Seksi II ruas Samboja–Muara Jawa sepanjang 30,98 Km. Seksi III ruas Muara Jawa–Palaran sepanjang 17,50 Km. Seksi IV ruas Palaran–Samarinda sepanjang 17,95 Km. Dan Seksi V ruas Balikpapan-Sepinggan sepanjang 11,09 Km.

Berdasarkan monitoring konstruksi per 21 Juni 2019, saat ini progres konstruksi Jalan Tol Balikpapan–Samarinda secara keseluruhan telah mencapai sebesar 90,19 persen. Untuk Seksi I dan Seksi V saat ini progres konstruksinya mencapai 92,91 persen. Kemudian Seksi II, Seksi III, dan Seksi IV saat ini progress konstruksinya telah mencapai 92,51 persen.

Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, jalan tol Balsam diharapkan dapat dioperasikan pada akhir tahun ini. Total biaya investasi pembangunan jalan tol ini mencapai Rp 9,97 triliun oleh pelaksana konstruksi PT Jasamarga Balikpapan-Samarinda.

Nantinya tol ini memangkas biaya logistik pendistribusian barang dan jasa antar dua kota tersebut. Perjalanan di wilayah Balikpapan dan Samarinda dari semula menghabiskan waktu 3 jam, dapat ditempuh hanya dengan waktu 1 jam.

Kehadiran jalan tol yang merupakan cikal bakal jalan Trans Kalimantan ini disambut baik oleh masyarakat yang terus mendukung terbangunnya jalan tol ini hingga tahap penyelesaian. Diharapkan, setelah terbangunnya jalan tol ini, tercipta kawasan perekonomian baru di Kalimantan yang sekaligus mendorong pertumbuhan kawasan tersebut menjadi semakin lebih baik dan berkembang.

“Jalan tol Balikpapan–Samarinda menjadi pendukung pengembangan sektor kawasan-kawasan industri yang bergerak di sektor kelapa sawit, batu bara, migas, dan pertanian,” tuturnya, Minggu (7/7). Selanjutnya, jalan tol ini juga menjadi akses penghubung Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan.

Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Kaltim Faisal Tola mengatakan biaya logistik di Balikpapan dan sekitarnya sebenarnya tidak terlalu tinggi. “Tapi karena faktor jalan yang jaraknya jauh dan tidak bagus, maka biaya logistik jadi mahal. Wajar banyak yang menunggu jalan tol ini rampung. Waktu dan jarak tempuh bisa terpangkas,” terangnya.

Belum lagi, lanjutnya kerap kali terjadi kecelakaan. Pasalnya jalan Samarinda-Balikpapan tidak semuanya mulus dan besar. Kalau truk bermuatan besar sulit lewat dan harus berjalan pelan. “Semoga saja tahun ini bisa terealisasi. Sudah cukup lama Kaltim menunggu jalan tol. Sumatera saja sudah terhubung,” serunya. (aji/ndu/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X