TANA PASER - Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kandilo Paser, Muhamad Zam Zami menjelaskan kondisi distribusi air di sekitar ibu kota Tanah Grogot yang belakangan tidak mengalir dan dikeluhkan warga. Dia menyebut lantaran akibat kerusakan pipa, imbas kegiatan konstruksi yang tidak berkoordinasi dengan pihak PDAM sebelumnya.
“ Akibatnya menggangu distribusi air ke sejumlah titik di Tanah Grogot. Namun sejak Jumat sudah kami perbaiki dan akan perlahan mengalir kembali,” sebutnya kemarin (7/7).
Zami membantah bahwa kerusakan akibat pipa yang tidak berstandar oleh PDAM, ditegaskannya kualitas pipa tidak ada masalah. Kekeruhan air belakangan ini karena bahan baku yang sulit di olah. Namun dia memastikan tidak berpengaruh pada kualitas air. Pada 2019 ini PDAM berupaya memperluas pelayanan di kecamatan terjauh dari ibu kota, salah satunya Kecamatan Muara Samu yang selama ini belum tersentuh. Ditargetkan pada 2020 kecamatan tersebut sudah bisa dialiri air bersih PDAM.
Kendala distribusi air bersih juga terjadi pada Desember 2018 lalu, lantaran ada pengangkatan jembatan pipa PDAM di Desa Tepian Batang, di mana distribusi air disekitar diminta dihentikan sementara selama 5 hari, atau dari 5 sampai 9 Desember 2019.
Namun selama lima hari itu, distribusi air tidak mati total. Hanya berkurang dari misal 100 persen, kini hanya 75 persen. Jalur yang bakal terkena dampaknya ialah di tengah kota, mulai dari Jalan Modang, R.A Kartini, Cokroaminoto, dan lainnya. Sementara yang berada di jalur tinggi tidak akan terkena dampaknya.
Untuk pelayanan kepada pelanggan, Zami meminta masyarakat yang distribusinya airnya mati total. Segera melapor ke petugas agar ditindak lanjuti. Nantinya jika diperlukan, mobil tanki bisa membantu. Jumlah pelanggan yang bakal terkena dampak ini sekitar ribuan pelanggan. Khusus di Kota Tanah Grogot saja ada 200.000 pelanggan. (/jib)
