MEMASUKI hari terakhir PPDB, momok syarat usia Kartu Keluarga (KK) minimal 6 bulan pada 1 Juli juga terasa hingga di SMP 23 Balikpapan. Sekolah tersebut berlokasi di Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur. Akibat masalah usia KK, hingga kini jumlah pendaftar di zona pada radius satu (Z-R1) justru belum memenuhi kuota yang tersedia. Pihak sekolah masih harus menunggu terus proses PPDB sampai akhir pendaftaran.
“Ada banyak KK yang masih dari luar pulau. Sebenarnya pemerintah bagus saja membuat aturan itu agar penduduk tertib. Sudah lama tinggal harusnya mengurus,” ujar Ketua PPDB SMP 23 Balikpapan Nontje ML Uada. Sementara untuk pendaftaran di jalur zona radius (Z-R) sudah melebihi kuota. Bahkan beberapa nama calon peserta yang harus terlempar dari peringkat kuota.Menurutnya, saat ini bisa dibilang peminat justru lebih banyak di Z-R. Sedangkan untuk jalur yang lain sudah memenuhi kuota. Selain masalah KK, kendala lainnya masih ada calon peserta yang tidak memiliki akta kelahiran.
Padahal usianya akan menginjak kelas 7. Dia meyakini masyarakat sekitar sebenarnya sudah tahu soal informasi PPDB. “Mereka beralasan dulu peraturan lama masih bisa saja daftar. Padahal aturan memang terus berubah agar lebih baik,” imbuhnya. Masalah lain juga terletak di jalur prestasi, orangtua dan calon peserta lalai karena tidak melakukan verifikasi prestasi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). Padahal verifikasi ini sudah dilakukan jauh hari saat Mei lalu.
Solusinya, Disdikbud sempat menambah waktu sehari untuk proses verifikasi prestasi. Caranya dibuktikan dengan sertifikat atau piagam penghargaan yang dimiliki calon peserta. Berdasarkan pendaftaran pada dua hari pertama, jumlah pendaftar dari jalur Z-R1 dan Z-R mencapai 173 orang.
“Kami memprediksi jumlah pendaftar hingga hari terakhir bisa mencapai 200 orang. Jadi rombel akan tetap terpenuhi,” tuturnya. Tahun ini, SMP 23 menyediakan kuota sebanyak 189 kursi.
Terbagi dalam enam rombongan belajar (rombel). Rinciannya Z-R1 untuk cakupan 11 RT sebanyak 82 kursi, Z-R yang berkaitan lima kelurahan sebanyak 76 kursi. Di antaranya Batakan, Manggar, Manggar Baru, Lamaru, dan Teritip.
Sisanya kuota keluarg miskin (gakin) untuk 15 kursi, prestasi 10 kursi, anak guru 3 kursi, dan perpindahan 2 kursi. “Semua tetap kami peringkat, apalagi kalau jumlahnya memang lebih dari kuota. Sejauh ini pendaftar sudah berkurang karena tinggal memantau saja,” ucap perempuan yang menjabat sebagai Wakil Kepala SMP 23 Balikpapan.
SMP 23 Balikppan berada di Jalan Mulawarman. Jaraknya sekitar 1,5 kilometer dari Stadion Batakan. Akses infrastruktur menuju sekolah juga sudah bagus menggunakan cor, tepatnya melewati Perumahan Batakan Mas. Sebelumnya di tahap awal pembukaan sekolah, anak-anak terpaksa masih melalui jalan bebatuan. Saat ini, fasilitas sudah mulai terpenuhi dari berdirinya ruang kelas. Pagi kemarin, beberapa calon peserta datang mendaftar, meski tidak terjadi antrean menumpuk.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Mieke Henny berpendapat, PPDB di Kota Minyak terbilang aman dan lancar. Apalagi sudah ada petunjuk teknis (juknis) yang jelas diatur oleh Disdikbud. Mengingat dalam rumusan juknis ini sudah melibatkan berbagai pihak. Mulai dari sekolah, RT, kelurahan, sampai kecamatan. Dia beranggapan wajar saja jika ada yang merasa tidak setuju akibat syarat usia KK. Tapi bagaimana pun aturan sudah dibuat agar saling korelasi dengan sistem zonasi. “Namanya aturan, wajar ada yang pro dan kontra. Tidak bisa memuaskan semua pihak. Syarat itu dibuat agar bisa menyaring calon peserta,” jelasnya. (gel/riz)
