SAMARINDA - Memasuki hari kelima pencarian, Kamis (4/7/2019), tim gabungan dan pihak penambang belum menemukan Ferdinan Ricardo (29) dan Naorman (55) tertimbun tanah di areal tanah tambang batubara di Makroman Samarinda Ilir.
Pencarian terus dilakukan menggunakan 2 ekskavator dan 1 unit Buldozer. Tetapi, kendala pencarian di lapangan dihadapkan cuaca hujan dan kondisi tanah masih rawan terjadi longsor.
Petugas Tanggap Darurat BPBD Kota Samarinda Nanang Arifin, dikonfirmasi wartawan mengatakan pencarian korban terpaksa dihentikan ketika cuaca mendung untuk menghindari alat berat terjebak lumpur pada waktu turun hujan.
"Hari kelima pencarian, korban belum juga ditemukan. Kedua korban tertimbun tanah bercampur lumpur diperkirakan di kedalaman 15 meter. Pencarian terus dilakukan sampai korban ditemukan," ujar Nanang.
Sebelumnya, Kapolres Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto membenarkan kejadian dua korban tertimbun di areal dikerjakan PT Multindo Tritama Abadi (MTA) pada Minggu (30/6/2019).
"Kalau kejadiannya, iya. Kalau nggak salah di PT MTA. Tim kita Polres Samarinda khususnya bagian Reskrim dan Polsek Samarinda Ilir sudah ke TKP (Tempat Kejadian Perkara)," kata Vendra ditemui di markas Polres Samarinda beberapa waktu lalu.
Vendra menjelaskan saat ini kepolisian membantu dalam pencarian korban Ferdinan seorang perantauan dan Norman warga Simpang Pasir Palaran, yang tertimbun tanah sangat dalam.
"Korban tertimbun cukup dalam. Sehingga perlu alat berat (menggali tanah mencari jasad korban). Infonya dua orang tertimbun bersama alat berat," ujar Vendra.
Kepolisian juga sudah memintai keterangan satu orang yang selamat dari peristiwa tertimbun tanah galian tambang batubara yakni Fungki (27) warga Loa Janan.
"Ada satu orang kita periksa sebagai saksi. Yang selamat dari peristiwa tertimbun tanah ini," katanya.