Kemenag Validasi Data CJH Bermasalah

- Rabu, 3 Juli 2019 | 13:22 WIB

JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) kini menelusuri ketidakberesan data administrasi calon jamaah haji (CJH) di Mojokerto. Sebab, ada ratusan nama CJH yang alamatnya tidak sesuai.

Hal itu diketahui saat kemenag memeriksa kesesuaian data CJH. Meski berkas administrasi mereka tidak beres, kemenag menyatakan bahwa mereka tidak bisa mencoret nama-nama CJH tersebut secara sepihak. 

Kasus lainnya, ada CJH yang namanya masuk dalam daftar berhak melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH). Namun, yang bersangkutan tidak kunjung melakukan pelunasan. Bahkan, ada yang namanya selalu muncul sejak periode haji 2010-2011 lalu.

Kepala Seksi Pendaftaran Haji Reguler Kemenag Wahyu Utomo menegaskan, Kemenag tidak bisa melakukan pembatalan sepihak. Sebab, CJH tersebut statusnya adalah jamaah aktif dan tidak melakukan pembatalan. Setiap CJH yang masuk dalam daftar berhak luas, berarti sudah membayar setoran awal BPIH. ’’Kalau dikatakan jamaah fiktif mungkin tidak pas juga. Karena mereka terdaftar dan ada dana (setoran awal, Red) BPIH-nya,’’ kata dia di Jakarta kemarin (2/7). Dia menegaskan bahwa perlu dilakukan verifikasi dan validasi terhadap data-data CJH yang disebut fiktif tersebut.

Wahyu menjelaskan, kalaupun ada CJH yang masuk daftar lunas tapi tidak melakukan pelunasan, namanya akan muncul lagi dalam daftar pelunasan tahun selanjutnya.

Wahyu mengatakan, sebelum menetapkan dan mengumumkan nama-nama CJH berhak lunas, ada proses penyisiran data oleh kantor Kemenag di daerah. Tujuannya untuk mendeteksi kesesuaian data-data jamaah. ’’Termasuk keberadaan jamaahnya,’’ jelasnya.

Dengan proses penyisiran data tersebut, diharapkan ketika nama-nama CJH berhak lunas diumumkan, dipastikan ada orangnya. Perkara nantinya ada CJH yang tidak melakukan pelunasan, itu hal yang berbeda. Ketika pelunasan BPIH tahap pertama ditutup pada 15 April lalu, tercatat sebanyak 19.815 orang tidak melakukan pelunasan.

Sisa kuota pelunasan tahap pertama itu kemudian ditutup pada pelunasan tahap kedua. Tahun ini Kemenag membuka pelunasan BPIH sampai empat kali. Ini dilakukan karena ada tambahan kuota sebanyak 10 ribu kursi.

Pelunasan pamungkas atau tahap keempat ditutup kemarin (2/7) sore. Wahyu menuturkan, sampai dengan penutupan, ada lima CJH yang melunasi BPIH. Dengan demikian masih ada sisa kuota sebanyak 21 orang. Sisa kuota ini akan diisi oleh CJH kuota cadangan yang sebelumnya sudah melunasi BPIH.

Sementara itu Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Eka Jusuf Singka mengungkapkan bahwa Arab Saudi kini dalam kondisi kering. ”Kalau di sana panas pakai payung, lapar segera makan,” ujarnya. Jamaah haji harus menjaga dirinya agar sehat meski sedang beribadah.

Kondisi iklim di Arab Saudi dikhawatirkan memicu infeksi saluran pernapasan. Hal ini menurut Eka memang sering dialami oleh jamaah haji. Untuk itu, Kemenkes mempersiapkan 79 ton obat-obatan. ”Sebagian besar terdiri atas cairan infus,” ujarnya.

Eka juga berpesan agar sebelum berangkat, calon jamaah haji harus mempersiapkan diri. Caranya dengan rajin berolahraga. Sebab haji merupakan ibadah fisik. (wan/lyn/oni)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

PGRI Desak Tak Ada Lagi Guru Kontrak

Sabtu, 27 April 2024 | 08:46 WIB

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X