Di Proyek Ini, Perusda MBS Siap Terlibat

- Rabu, 3 Juli 2019 | 11:05 WIB

Perusahaan Daerah (Perusda) Melati Bhakti Satya (MBS) menyatakan siap kembali terlibat dalam penyelesaian proyek kereta api. Namun mereka berharap kali ini proyek tersebut dijalankan melalui kajian yang benar.

 

BALIKPAPAN - Direktur Utama Perusda MBS Agus Dwitarto mengatakan, pada rencana awal pihaknya belum dilibatkan lagi oleh Pemprov Kaltim untuk menyelesaikan proyek kereta api. Kala itu, pemprov  memilih bekerja sama dengan perusahaan swasta dari Rusia.

“Sudah melakukan peletakan batu pertama. Bahkan presiden hadir langsung. Begitu jalan, tiba-tiba pihak Rusia menyatakan proyek ini tidak layak. Kan aneh, berarti mereka tidak melakukan kajian yang benar di awal,” ungkapnya, Selasa (2/7).

Dia mengungkapkan, alasan pihak perusahaan swasta Rusia (Russian Railways) tidak melanjutkan proyek karena harga batu bara anjlok. Jadi mereka menilai proyek kereta api ini tidak ada untungnya. Terlebih tujuan utama pembangunan proyek ini untuk mengangkut komoditas andalan Bumi Etam tersebut.

Sebelumnya, mereka juga sempat berminat mengerjakan jalur utara. Fakta di lapangan tidak ada progres sama sekali. "Progresnya saya tidak tahu apa saja. Jadwalnya dan melakukan apa saja di tahun ini juga belum ada memberi tahu kami," katanya. Namun Agus menyatakan MBS siap jika ditunjuk pemprov mengelola bisnis perkeretaapian di Kaltim.

Tahun lalu, MBS sempat dilibatkan ketika pertemuan penjajakan ulang dengan pihak Rusia di Bali pada 8 Desember 2018 lalu. Setelah pertemuan tersebut, pihaknya baru melakukan pertemuan lagi dengan pihak Rusia dan pusat saat kunjungannya pekan lalu. Ia berharap kali ini serius. Dari BUMD menyatakan siap.

“Paling tidak, proyek ini jangan jadi angin lewat. Sebab ini kerja sama dua negara. Mereka menyatakan serius dan saya sendiri mendengar. Sekarang itu yang harus ditindaklanjuti," ujarnya.

Sementara itu, terkait penunjukan MBS untuk mengelola kereta api, ia menilai proses ini masih jauh. Pemprov Kaltim butuh pertimbangan matang. Baik terkait transportasi maupun bisnis. MBS layak ditunjuk ikut mengelola perkeretaapian Kaltim lantaran salah satu sektor MBS bergerak di bidang transportasi.

“Ketentuan jalur kereta api di mana, penentuan stasiunnya di mana, barang muatan apa saja, komoditasnya apa saja, itu nanti pemerintah mengidentifikasi dulu. Kan 100 persen sahamnya provinsi," tuturnya.

Adapun proyek kereta api di Kaltim sebelumnya telah melalui proses groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo pada 2015. Dengan pertemuan ketiga setelah di Bali dan Samarinda tahun lalu, maka proyek ini resmi akan dilanjutkan kembali.

Sebelumnya, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Komite Rusia, Didit Ratam menuturkan, interaksi antara Pemerintah Indonesia dengan Rusia saat ini sangat intensif. Juga dukungan Pemprov Kaltim. Pihaknya turut menjembatani antara PT Kereta Api Borneo (KAB) dengan Pemerintah Rusia dan Indonesia karena memiliki misi yang sama, mewujudkan kereta api di Kaltim.

Ketika proyek kereta api terbangun di Kaltim, dia yakin akan berimbas pada perekonomian yang dirasakan warga Kaltim. “Kami sangat berharap proyek kereta api di Kaltim dapat terwujud, karena akan membuka lapangan pekerjaan, memperlancar transportasi, serta adanya efisiensi waktu tempuh,” tuturnya.

Megaproyek kereta api di Kaltim saat ini masih dalam progres negosiasi. Oleh sebab itu dalam proses ini tidak serta-merta menjadi bahan konsumsi publik. "Katanya sekian triliun investasi sudah diberikan, artinya itu masuk kantong ke masyarakat Kaltim dan itu sangat penting. Progres ini sedang berjalan dan memang tidak dipublikasikan karena keterlibatan pemerintah ini baru terjalin," jelasnya. (aji/ndu)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X