Kemenangan Monumental Mesin Honda

- Selasa, 2 Juli 2019 | 12:46 WIB

SPIELBERG - Ada rasa haru yang menyeruak di sela-sela kemenangan yang diraih pembalap Red Bull Max Verstappen di GP Austria Minggu malam (30/6). Technical director Honda, Toyoharu Tanabe tampak berkaca-kaca, dia tak mampu membendung air mata yang meleleh di pipinya saat naik podium.

Tentu saja, itu air mata bahagia, apalagi mereka turut mengantar Verstappen ke podium tertinggi dalam balapan kandang tim Red Bull. "Saya terkejut saat diminta ke podium, dan tak tahu harus berbuat apa, makanya saya telat naik podium," ucap Tanabe dikutip Autosport. Kemenangan yang direngkuh Honda terasa sangat istimewa.

Mereka butuh waktu sangat lama; 12 tahun, dan 10 bulan untuk kembali memenangkan satu seri balapan Formula 1 (F1). Penantian panjang itu terbayar dengan lunas. Red Bull bersama Honda membuktikan downforce mereka yang paling bagus saat ini. Dua tim besar, Ferrari dan Mercedes seakan tak mampu membendung mereka.

Honda terakhir kali bertengger di podium pertama pada musim 2006 silam. Kala itu, mereka masih tampil dengan bendera Lucky Strike Honda Racing F1 Team. Dua pembalap legendaris, Rubens Barrichello dan Jenson Button menjadi amunisi mereka. Kemenangan dipersembahkan Button saat tampil di GP Hungaria.

Itu menjadi kemenangan pertama Honda setelah kembali menyuplai mesin buat McLaren pada 2015. Tahun ini adalah kesempatan perdana Red Bull dan Honda menjalin kerja sama. Sejauh ini, ada hasil yang cukup signifikan dalam balapan.

"Kami kembali bersaing pada 2015, tetapi hari ini kami merasa ini adalah awal yang baru," terang Tanabe. Kemenangan yang diraih Red Bull semacam oasis di padang pasir. Sepanjang musim ini, Mercedes mendominasi penuh jalannya kompetisi. Prestasi Red Bull di Austria untuk sementara menghentikan langkah Mercedes.

Sementara itu, insiden Verstappen dengan Charles Leclerc di tikungan ketiga pada lap ke-70 berakhir positif buat Red Bull. Stewards (pengawas balapan) sebelumnya memanggil kedua pembalap setelah balapan.

Hasil investigasi memutuskan akselerasi Verstappen yang sempat menyenggol mobil Leclerc dinilai sebagai insiden balapan biasa. "Secara keseluruhan, kami tidak menganggap di antara kedua pembalap harus disalahkan atas insiden itu," tulis pernyataan stewards dikutip Motorsport. (nap)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB
X