Masih Sisa 83 Kursi, Hari Ini Penutupan Pelunasan BPIH Tahap Keempat

- Selasa, 2 Juli 2019 | 12:40 WIB

JAKARTA –Pengisian kuota haji reguler periode 2019 memasuki masa pamungkas hari ini. Sesuai jadwal Kementerian Agama (Kemenag), pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahap keempat ditutup hari ini (2/7). Dari total kuota haji reguler sebanyak 214 ribu, masih tersisa 83 kursi.

Kepala Seksi Pendaftaran Haji Reguler Kemenag Wahyu Utomo menuturkan, sisa kursi itu terbagi menjadi dua. Pertama, kuota untuk jamaah haji 26 kursi dan tim pemandu haji daerah (TPHD) 57 kursi. Jika sampai penutupan pelunasan BPIH hari ini masih ada sisa kursi, akan langsung diisi jamaah cadangan.

’’Pelunasan BPIH tahap empat itu mulai 20 Juni sampai 25 Juni. Per hari ini (kemarin, Red) yang melunasi ada 22 orang,’’ katanya kemarin (1/7). Karena masih ada sisa kursi, pelunasan diperpanjang lagi pada 27 Juni sampai hari ini (2/7). Wahyu mengatakan, pelunasan pada rentang 27 Juni hingga 2 Juli hanya untuk lansia dan mengisi sisa kuota sebelumnya.

Tahun ini Kemenag membuka masa pelunasan BPIH sampai empat tahap. Penyebabnya karena ada tambahan kuota dari pemerintah Arab Saudi sebanyak 10 ribu kursi. Kemenag memutuskan seluruh tambahan kuota tersebut digunakan untuk haji reguler.

Dengan demikian, kuota haji reguler yang semula 204 ribu bertambah menjadi 214 ribu. Sedagkan kuota haji khusus tetap di angka 17 ribu kursi. Rata-rata BPIH tahun ini ditetapkan sebesar Rp 35,2 juta/jamaah.

Sementara itu, Kemenkes kemarin (1/7) memberangkatkan 24 orang panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) bidang kesehatan menuju Arab Saudi. Mereka ditugaskan untuk melakukan persiapan. Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyatakan, mereka yang diberangkatkan adalah para kepala bidang dan kepala seksi. ”Saya menganggap tenaga kesahatan ini penting karena mereka akan mengawal jamaah haji,” ucap Nila kemarin (1/7). Ke-24 orang akan bertugas selama 76 hari atau hingga seluruh jamaah haji pulang.

Nila berharap agar seluruh petugas kesehatan di Arab Saudi harus sigap dan responsif. Apalagi, jumlah jamaah haji Indonesia tahun ini lebih banyak. Tentu sarana medis harus disiapkan. ”Obat sudah sampai Jeddah,” ujarnya. Dia juga mengingatkan agar langkah promotif digalakkan. Terutama soal kebersihan.

Sementara itu, negara-negara di Timur Tengah dan Eropa mengalami serangan suhu udara panas atau gelombang panas (heatwave). Gelombang panas ini diperkirakan akan mengganggu aktivitas ibadah haji. Berdasarkan pengamatan stasiun-stasiun cuaca di Irak, Kuwait, dan Arab Saudi yang terkumpul di database Badan Meteorologi Dunia (WMO), suhu maksimum tertinggi tercatat di Stasiun Basrah-Hussein (Irak). Yakni mencapai 50,4 derajat celsius pada 10 Juni dan 51,4 derajat celsius  pada 10 Juni di Kuwait.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal menyatakan bahwa kondisi ini bisa membahayakan bagi jamaah haji Indonesia. ”Yang penting patut dijaga supaya tidak dehidrasi.  Konsumsi air dan buah yang cukup. Jangan terus-menerus terpapar sinar matahari,” jelas Herizal kemarin (1/7). (wan/lyn/tau/oni)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Indonesia Aman dari Efek Gelombang Panas

Jumat, 3 Mei 2024 | 10:30 WIB

Subsidi dan Impor Migas Jadi Tantangan Fiskal

Kamis, 2 Mei 2024 | 08:58 WIB
X