Bahkan saat kondisi kesehatannya mulai menurun, Arswendo Atmowiloto tetap bersemangat membahas karyanya yang akan difilmkan. Produktivitasnya dalam menulis tak pernah bisa dihentikan apa pun, termasuk saat dulu dipenjara.
DEBORA DANISA-GLANDY BURNAMA, Jakarta
KESEHATAN Arswendo Atmowiloto sudah agak menurun ketika itu. Tapi, Gina S. Noer masih ingat betul betapa bersemangatnya penulis senior tersebut membahas produksi film Keluarga Cemara. ”Saking semangatnya, Mas Wendo hanya berhenti ketika sudah merasa lemas,” kata Gina tentang kejadian dua tahun silam itu.
Keluarga Cemara adalah cerita bersambung karya penulis sekaligus mantan jurnalis tersebut. Yang sudah diadaptasi ke dalam bentuk sinetron. Dan kemudian diangkat ke layar lebar oleh duet Gina sebagai produser dan penulis naskah serta Yandy Laurens sebagai sutradara.
Wendo, sapaan seniman dan sastrawan serbabisa yang juga pernah lama berkiprah sebagai jurnalis itu, masuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta pada Senin (24/6) sore lalu. Tapi, kemarin sore (30/6) penulis novel Canting tersebut sudah diperbolehkan pulang.
Beberapa hari setelah dirawat di RS, sempat muncul kabar mengejutkan bahwa Wendo meninggal dunia. Kabar itu berseliweran di berbagai platform media sosial dan grup percakapan.
Keluarga pun memutuskan untuk mengambil tindakan. Anak ketiga mantan pemimpin redaksi tabloid Monitor tersebut, Caecilia Tiara, lewat akun Twitter @tiararesti, membantah kabar bahwa sang ayah sudah berpulang. ”Saat ini bapak masih dalam perawatan dan butuh istirahat,” tulisnya pada Jumat (28/6) lalu.
Dilahirkan di Solo, Jawa Tengah, dengan nama Sarwendo, karir kepenulisan Wendo terentang panjang. Pernah berkiprah di sejumlah media, dia juga menelurkan karya berupa cerpen, novel, serta naskah drama dan film. Selain itu, Wendo menulis biografi dan karya nonfiksi lainnya.
Kisah silat Senopati Pamungkas dan drama keluarga Canting merupakan novel-novelnya yang termasuk paling laris. Meski banyak dipengaruhi latar belakang kebudayaan Jawa, tema karya-karya Wendo beragam. Beberapa di antaranya diangkat ke layar lebar.
Pada hari yang sama saat sang anak mengeluarkan bantahan, Jawa Pos mendatangi RSPP. Sebelumnya Jawa Pos mencoba menghubungi pihak keluarga melalui nomor maupun akun yang berhasil dihimpun. Namun, tidak ada respons.
Kepala Manajemen Bisnis RSPP Agus Dwi Susetyo mengatakan, atas permintaan keluarga, informasi mengenai Wendo hanya keluar dari satu pintu, yakni pihak RS. ”Itu pun yang disampaikan hanya bersifat umum,” ucapnya. Dari kabar yang beredar, Wendo disebutkan menderita kanker prostat. Namun, Agus menyarankan agar menunggu keterangan dari keluarga.
Kabar penyakit kanker prostat itu dibenarkan rekan Arswendo, Eros Djarot. Penulis, jurnalis, musikus, sekaligus politikus tersebut sempat menjenguk Arswendo di RSPP Senin pekan lalu. Tak lama setelah kondisi Arswendo drop dan dilarikan ke RS. ”Iya memang benar penyakitnya kanker prostat,” ujar Eros saat dihubungi Jawa Pos kemarin.
Eros menerangkan, kondisi Arswendo menurun lantaran penyakit itu beberapa bulan terakhir. ”Baru beberapa bulan terakhir ini semakin parah dan akhirnya kemarin drop,” lanjut penulis lagu yang juga adik aktor Slamet Rahardjo tersebut.
Kabar baiknya, ketika dikonfirmasi lagi, pihak Humas RSPP menyatakan bahwa kemarin sore Wendo sudah pulang. Namun, pihak keluarga masih belum bisa dikonfirmasi hingga berita ini selesai ditulis tadi malam.
Sementara itu, Gina mengaku sudah menjenguk Wendo di rumahnya di kawasan Petukangan, Jakarta, sebelum dibawa ke RS. Bagi dia, yang terpenting, dalam kondisi bagaimanapun, Wendo selalu penuh semangat. ”Mas Wendo sangat bersemangat memberikan karyanya untuk kami rawat,” ungkap Gina.