PAUD Stimulus Enam Aspek Perkembangan Anak

- Senin, 1 Juli 2019 | 09:57 WIB

Jangan memberi pengertian yang salah tentang lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD). Sebagian orang menganggap anak akan dituntut mengerjakan suatu hal. Maka ubah pola pikir, anak diajak bermain tapi juga merangsang tumbuh kembang serta karakteristik anak.

ITULAH yang disampaikan Bunda PAUD Samarinda Puji Setyowati.  “Umumnya, orangtua yang kontra dengan PAUD adalah mereka yang salah mengartikan, atau bahkan menyepelekan manfaatnya. Padahal, faktanya anak-anak yang turut dalam kegiatan taman kanak-kanak (TK) itu biasanya memiliki sifat juga kemampuan berpikir lebih kritis dan unggul,” bebernya.

Puji yakin, pendidikan yang anak dapatkan di TK bisa menjadi investasi terbaik bagi sang buah hati mempersiapkan diri meneruskan jenjang pendidikan lanjut. Dari segi karakter, anak menjadi pribadi lebih percaya diri dan mudah bersosialisasi. Dari aspek kognitif, anak memiliki rasa keingintahuan kuat lalu mampu mengembangkannya menjadi ide cemerlang.

Puji  menyayangkan jika usia dini atau golden age, tumbuh kembang anak tidak distimulus optimal. Kendati demikian, Puji mengatakan, di TK anak tetap bisa mendapatkan haknya untuk bermain.

“Jangan takut bila dunia bermain anak terenggut. Sebab, di lembaga PAUD mana pun saya yakin pasti menerapkan konsep bermain seraya belajar. Beda halnya dengan bermain-main biasa dengan lingkungan rumah, permainan di TK lebih terstruktur dan menstimulus enam aspek perkembangan anak,” tambahnya. Enam aspek itu yakni nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, sosial emosional, bahasa, dan seni.

Aktif bekerja sama dengan Ikatan Guru TK (IGTK) se-Samarinda, Puji melihat bahwa antusias dan kepercayaan orangtua terhadap PAUD meningkat setiap tahunnya. Hal itu dibuktikan dengan yayasan PAUD yang semakin menjamur di Kota Tepian.

Memilih lembaga pendidikan pertama bagi anak, Puji mengimbau harus melihat tenaga pendidiknya. Apakah anak nyaman atau sebaliknya. Mengingat anak belum bisa mengontrol emosi, jadi yang harus dilakukan adalah memastikan anak merasa nyaman dan aman.

“Nah yang ini penting banget. Jangan memaksa anak. Di Samarinda banyak pilihan TK, coba ajak anak keliling sambil menanyakan ke anak apa mereka suka dengan lingkungan TK yang orangtua pilihkan,” timpal perempuan kelahiran 1963 itu.

Puji mengimbau setiap PAUD harus meningkatkan kualitas SDM. Baik pendidik hingga satpam. Sebab, bahaya juga kerap dilakukan oleh orang dalam. Jika sudah memiliki SDM berkualitas, bangun dan pererat komunikasi dengan orangtua anak. “Komunikasi jangan diremehkan, lho. Dengan komunikasi rutin, para orangtua merasa bahwa dia tak salah memberi kepercayaan untuk TK tersebut,” tutupnya. (*/nul*/rdm2/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X