Tantangan Selanjutnya: Juara

- Rabu, 26 Juni 2019 | 15:36 WIB

SANTA MONICA – Pidato Giannis Antetokounmpo saat menerima piala Most Valuable Player (MVP) NBA 2018-2019 berlangsung hampir lima menit. Namun, audiens NBA Awards di Barker Hangar, Santa Monica, California, kemarin, tak satu pun yang mengeluh bosan. Sebaliknya, mereka berkali-kali melempar aplaus. Terharu, tersentuh, dan tergugah oleh pidato bintang 24 tahun tersebut.

''Kami memulai semuanya dari nol, sebagai sebuah keluarga,'' ucap Antetokounmpo, mengawali speech. Suaranya pecah ketika menyebut orang-orang yang dia anggap berjasa dalam pencapaiannya kali ini. Berkali-kali pemain kelahiran Athena, Yunani, itu menutup mata dengan tangan. Menahan aliran air mata yang menderas.

Tangisnya mengencang ketika menyebut sang bunda, Veronica, yang kemarin menemaninya di acara penghargaan MVP. ''Ibuku benar-benar pahlawan yang sesungguhnya, ibuku benar-benar pahlawan yang sesungguhnya!''

Di atas panggung besar NBA Award itu, Antetokounmpo seperti mengenang masa-masa sulit yang dia lewati bersama keluarga. Dia terlahir dari pasangan imigran asal Lagos, Nigeria. Seperti keluarga imigran kebanyakan, mereka mengejar mimpi untuk meraih kehidupan layak di Eropa. Kedua orang tua Antetokounmpo meninggalkan Afrika saat dia masih berusia tiga tahun.

Sang ayah, Charles, bekerja keras untuk menghidupi keluarganya di jalanan Athena. Kala itu, Giannis kecil dan kakaknya, Thananis, membantu mencari uang dengan berjualan barang-barang kaki lima di jalanan Athena. Semangat dan etos kerja sangat ayah, yang meninggal dua tahun lalu, menjadi inspirasi Antetokounmpo selama berjuang di Bucks.

Kehidupan keluarganya perlahan berubah sejak dia dan sang kakak terjun ke liga basket semi profesional Yunani. Bermain di klub Filathlitikos, bakat Giannis yang besar menyita perhatian. Termasuk dari tim scouting Bucks, yang harus bangun sejak dini hari untuk menontonnya, karena perbedaan zona waktu antara Eropa dengan AS. Dia menginjakkan kaki di NBA setelah terpilih sebagai pick nomor 15 dalam NBA Draft 2013 oleh Bucks.

''Aku ingin berterima kasih pada ayahku. Tentunya dia tidak ada di sini sekarang,'' ucap Antetokounmpo. ''Dua tahun lalu, aku punya tujuan yang kutanam di kepalaku. Aku ingin jadi pemain terbaik di liga ini, dan melakukan apap pun untuk membantu timku menang. Dan aku akan memenangkan semuanya,'' yakin dia.

Pemain bertinggi badan 211 cm tersebut melanjutkan, ''Setiap kali aku menginjak lantai (lapangan), aku selalu mengingat ayahku. Itu memotivasiku dan mendorongku untuk bermain lebih keras,'' tuturnya. ''Meski badanku sakit semua, meski aku sedang nggak ingin bermain, aku selalu muncul di lapangan dan melakukan hal yang benar,'' imbuh pemain yang tiga musim terakhir selalu masuk tim NBA All-Star tersebut.

Dengan masih berusia 24 tahun 125 hari, Antetokounmpo masuk 10 besar pemain termuda yang merebut MVP dalam sejarah NBA. Meski masih belia, tidak ada yang menyangsikan kelayakan dia. Statistik sudah membuktikan. Dia taktis dan cerdas seperti LeBron James, pintar nge-dunk seperti Shaquille O'Neal, dan bisa leading seperti Tim Duncan. Posturnya yang sebesar center memungkinkan dia kuat dalam bertahan. Antetokounmpo bahkan masuk nomine defensive player of the year juga.

Legenda NBA Magic Johnson tahun lalu mengatakan, dia melihat cerminan dirinya dalam permainan Antetokounmpo. Bahkan, si anak muda itu bisa bermain lebih baik. ''Soal pemahaman dia tentang pertandingan, IQ basketnya, kreativitas tembakannya, dia sama dengan saya,'' kata Johnson kepada ESPN kala itu.

''Tapi soal keahlian ball-handling, kecerdikan passing, dan aksi-aksinya di lapangan sangat memukau. Sangat menghibur. Saya nggak pernah bisa melakukan itu,'' tambah mantan bintang LA Lakers itu. Oya, pada 2017, Antetokounmpo mendapatkan tantangan dari Kobe Bryant. Yakni menjadi MVP. Dalam dua tahun, tantangan itu dituntaskan. Sekarang, setelah benar-benar jadi MVP, Kobe punya tantangan baru lagi. ''Championship,'' tulis Kobe. Antetokounmpo akan menjawabnya. Pasti. (irr/na)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB

Bukti Gaharnya Performa Aprilia

Senin, 15 April 2024 | 14:45 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 13:50 WIB
X