ExxonMobil Lirik Bisnis Pertamini

- Rabu, 26 Juni 2019 | 14:48 WIB

BALIKPAPAN- Bisnis pertamini atau pom mini ternyata tidak bisa dipandang sebelah mata. Nyatanya salah satu perusahaan minyak dan gas asing, ExxonMobil melirik potensi ini. Bahkan dalam lima tahun ke depan, mereka berencana membangun ribuan Pertamini di Tanah Air.

Kabar ini diungkapkan Dewan Penasihat Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Balikpapan Affiudin Zaenal. Ia menyampaikan, dalam dua tahun terakhir Exxon telah mengembangkan SPBU. Dan mulai tahun ini mereka mulai melakukan pergerakan dengan membangun pom mini. Menyasar perdesaan dan daerah yang masih minim stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Zaenal menjelaskan, pom mini berbeda dengan SPBU pada umumnya. Jika SPBU terletak di jalan utama atau besar, pom mini berada di wilayah terpencil. “Selain itu, investasi yang disiapkan juga berbeda atau lebih murah. Minimal investasi untuk SPBU paling murah Rp 3,5 miliar. Sementara pom mini yang sudah sesuai standar SPBU, paling mahal ratusan juta atau Rp 50 juta-an saja,” ucapnya (25/6).

Kalau menakar keuntungan, ia memprediksi pom mini tidak akan memberi banyak keuntungan jika sedikit. Namun, kalau sudah menguasai pasar akan besar. Bahkan bisa mengalahkan SPBU. Terlebih untuk masalah izin juga tidak terlalu susah. Berbeda dengan SPBU, di Balikpapan saja saat ini sangat susah untuk mendirikannya.

Zaenal menambahkan, perusahaan migas asal Amerika Serikat ini melihat peluang di pom mini karena SPBU umum sudah dikuasai Pertamina. Makanya mereka membangun pom mini dan menyasar konsumen yang berada di pelosok daerah atau belum terjangkau distribusi BBM. “Ya kalau pom mini pesaingnya belum ada. Sudah ada tapi tidak berizin, jadi bisa ditutup kapan saja,” terangnya.

Dari informasi yang ia terima, Exxon akan membangun ribuan SPBU mini dalam waktu 2-5 tahun mendatang. Seperti yang ia sebutkan di awal membangun banyak pasti akan menguntungkan. “Kalau 1 (SPBU besar) tidak ekonomis. Kalau 100 atau 10.000 itu lebih komersial karena mereka jual BBM-nya kecil-kecil (volumenya),” katanya.

Dukungan regulator terhadap bisnis Exxon membangun pom mini di daerah diberikan agar memberi ruang kompetisi para pelaku bisnis. Kemungkinan besar Kalimantan juga dituju. Untuk itu, ia berharap Pertamina dengan Pertashop tidak terlalu lama masuk ke Kalimantan. “Kalau telat, bisa kalah start. Exxon menggandeng pihak swasta, yakni Salim Group,” bebernya. (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X