BALIKPAPAN- Bisnis pertamini atau pom mini ternyata tidak bisa dipandang sebelah mata. Nyatanya salah satu perusahaan minyak dan gas asing, ExxonMobil melirik potensi ini. Bahkan dalam lima tahun ke depan, mereka berencana membangun ribuan Pertamini di Tanah Air.
Kabar ini diungkapkan Dewan Penasihat Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Balikpapan Affiudin Zaenal. Ia menyampaikan, dalam dua tahun terakhir Exxon telah mengembangkan SPBU. Dan mulai tahun ini mereka mulai melakukan pergerakan dengan membangun pom mini. Menyasar perdesaan dan daerah yang masih minim stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Zaenal menjelaskan, pom mini berbeda dengan SPBU pada umumnya. Jika SPBU terletak di jalan utama atau besar, pom mini berada di wilayah terpencil. “Selain itu, investasi yang disiapkan juga berbeda atau lebih murah. Minimal investasi untuk SPBU paling murah Rp 3,5 miliar. Sementara pom mini yang sudah sesuai standar SPBU, paling mahal ratusan juta atau Rp 50 juta-an saja,” ucapnya (25/6).
Kalau menakar keuntungan, ia memprediksi pom mini tidak akan memberi banyak keuntungan jika sedikit. Namun, kalau sudah menguasai pasar akan besar. Bahkan bisa mengalahkan SPBU. Terlebih untuk masalah izin juga tidak terlalu susah. Berbeda dengan SPBU, di Balikpapan saja saat ini sangat susah untuk mendirikannya.
Zaenal menambahkan, perusahaan migas asal Amerika Serikat ini melihat peluang di pom mini karena SPBU umum sudah dikuasai Pertamina. Makanya mereka membangun pom mini dan menyasar konsumen yang berada di pelosok daerah atau belum terjangkau distribusi BBM. “Ya kalau pom mini pesaingnya belum ada. Sudah ada tapi tidak berizin, jadi bisa ditutup kapan saja,” terangnya.
Dari informasi yang ia terima, Exxon akan membangun ribuan SPBU mini dalam waktu 2-5 tahun mendatang. Seperti yang ia sebutkan di awal membangun banyak pasti akan menguntungkan. “Kalau 1 (SPBU besar) tidak ekonomis. Kalau 100 atau 10.000 itu lebih komersial karena mereka jual BBM-nya kecil-kecil (volumenya),” katanya.
Dukungan regulator terhadap bisnis Exxon membangun pom mini di daerah diberikan agar memberi ruang kompetisi para pelaku bisnis. Kemungkinan besar Kalimantan juga dituju. Untuk itu, ia berharap Pertamina dengan Pertashop tidak terlalu lama masuk ke Kalimantan. “Kalau telat, bisa kalah start. Exxon menggandeng pihak swasta, yakni Salim Group,” bebernya. (aji/ndu/k15)