PORTO ALEGRE – Lionel Scaloni tak perlu mengulang kesalahan dari Wanda Metropolitano tiga bulan lalu. Salah bereksperimen dengan formasi 3-4-3 yang berakibat dengan kekalahan 1-3 atas Venezuela pada sebuah laga uji coba. Sebab, begitu kembali bertemu Venezuela, dia telah menemukan wajah yang sebenarnya dari permainan Argentina.
Ya, La Albiceleste, julukan Argentina, akan dihadang Venezuela saat fase perempat final, di Estadio do Maracana, Rio de Janeiro, akhir pekan ini WIB (29/6). Scaloni menemukannya di matchday terakhir fase grup B lawan Qatar, kemarin WIB (24/6). Lionel Messi dkk memenangi duel tersebut dengan dua gol tanpa balas.
Lautaro Martinez dan Sergio Aguero yang jadi penentu lolosnya Argentina dari ancaman prestasi terburuk Copa America 36 tahun silam. Gol-gol Lautaro dan Aguero tercipta saat menit keempat dan menit ke-82. Nah Lautaro dan Aguero inilah salah satu bentuk baru skuad Scaloni. Terutama menemukan formula terbaik di sekeliling La Pulga, julukan Messi.
''Kami baru saja memulai pertarungan perburuan gelar,'' sebut Messi dikutip Goal. Peran Messi lebih ke nomor sepuluh. Bukan nomor sembilan. Karena, peran itu sudah bisa dijalankan Lautaro dan Aguero. Messi lebih bebas menjelajahi ruang di belakang dua striker beda generasi itu.
Sulit menemukan permainan seperti itu, karena kebutuhan, kewajiban, dan ada ketakutan untuk main lepas. Tapi, di luar itu kami menjalankannya dengan baik. Ini menambah konfidensi kami,'' tutur Messi yang kemarin berulang tahun ke-32 tahun. Selama era Scaloni, baru kemarin Messi menjalankan peran nomor 10. Persis seperti nomor punggungnya.
Surat kabar terbitan Buenos Aires, Ole, menantang wajah baru Argentina tersebut. ''Balik ke Maracana, Leo,'' tulis Ole. Dengan wajah baru itu Messi balik ke Maracana untuk mengubah peruntungannya di Maracana. Ingat, di tempat yang sama lima tahun silam, Argentina tunduk di tangan Jerman 0-1 dalam final Piala Dunia 2014.
Dan Messi bersama Aguero dan Angel Di Maria jadi bagian yang tersisa dari skuad final Piala Dunia 2014. ''Kembali ke Maracana? Itu stadion yang indah meski kami tidak mempunyai memori yang bagus karena Piala Dunia. Tapi kami tetap tenang dan mencoba menampilkan apa yang terbaik dari kami,'' tutur Kun, sapaan akrab Aguero, kepada AS.
Malam itu, Aguero sempat main tridente bersama Messi dan Gonzalo Higuain sepanjang 32 menit pertama babak kedua. ''Orang-orang berpikir soal perubahan dan formasi dan jelas apa yang diminta (publik Argentina) main dengan dua striker. Untung, Leo (Scaloni) memenuhinya, senangnya kami bisa memenuhi rencana Leo,'' tambah striker Manchester City itu.
Aguero membeberkan tantangan apa yang dihadapi rekan-rekan setimnya nanti. ''Mereka lawan yang cukup sulit, dengan kemampuan serangan baliknya yang benar-benar bagus. Tetapi, kami bakal coba lebih bijak menghadapinya,'' ungkap pemain dengan 93 caps timnas Argentina itu.
Dikutip Tyc Sports, Scaloni mengomentari victory pertamanya pada Copa America 2019. Terlebih dengan peluangnya untuk mempertahankan formasi starter kemarin sebelum lawan La Vinotinto, julukan Venezuela. ''Saya senang bermain dengan dua striker karena mereka (Aguero dan Lautaro) bekerja luar biasa, saling memahami apa arti komitmen, mengerti kalau mereka di laga ini harus berkorban,'' puji entrenador berusia 41 tahun itu.
Padahal tridente ini baru main bareng dalam 21 menit awal babak kedua lawan Paraguay (20/6). ''Mereka harus sering main bersama-sama untuk menemukan keseimbangan,'' lanjutnya. ''Kami akan melihat kembali dari rekaman video apa yang masih kurang dari permainan kami,'' sambung Aguero. (ren)
