Persaingan Retailer Makin Ketat, Keuntungan Terus Mengecil

- Selasa, 25 Juni 2019 | 13:43 WIB

BALIKPAPAN—Persaingan bisnis retail makanan dan minuman semakin ketat. Bahkan, tidak sedikit usaha jenis ini yang berguguran. Baru-baru ini, kabar mengejutkan datang dari supermarket Giant. Jaringan bisnis PT Hero Supermarket Tbk (HERO) itu menutup enam gerainya di wilayah Jabodetabek.

Menanggapi fenomena ini, owner Maxi Swalayan Sonny Yuwono mengakui bahwa persaingan bisnis retail semakin lama semakin ketat. Itu bisa dilihat dari keuntungan yang didapat setiap tahun justru semakin kecil. “Dulu untung tiap tahun presentasenya bisa dua digit. Sekarang satu saja sudah syukur. Di Balikpapan saja persaingannya sudah ketat apalagi nasional,” ungkapnya.

Ia membenarkan, sejak menjamurnya retail waralaba nasional di titik-titik kota, retailer besar terutama lokal dipaksa bersaing. Belum lagi melawan supermarket dan hypermarket. Pangsa pasar pun terbagi-bagi. “Namanya usaha pasti ada persaingan. Namun saat ini kondisi penjualan memang menurun. Faktor utamanya karena kondisi ekonomi belum membaik 100 persen,” ungkapnya.

General Store Manager Hypermart Balikpapan Trade Mall M Khadafi mengaku, bisnis retail di Kota Minyak tahun lalu memang sulit. Baik di level daerah maupun nasional sulit mencapai target yang dibebankan. Bahkan, saat Idulfitri tahun lalu jumlah barang return termasuk besar. “Tidak heran mulai banyak retail yang goyang,” ungkapnya.

Kemudian, dari bucket size tahun lalu rata-rata hanya Rp 150 ribu per orang. Sebelumnya, bisa mencapai Rp 250 ribuan. Ia pun berharap mulai ada peningkatan untuk jumlah bucket size pada 2019 ini.

“Baru tahun ini kondisi mulai membaik. Itu pun masih merangkak naik belum 100 persen. Kami sendiri juga telah melakukan pengurangan karyawan agar mampu bertahan,” serunya.

Diketahui, enam gerai Giant yang tutup adalah Giant di Cinere Mall, Mampang, Pondok Timur, Jatimakmur, Cibubur, dan Wisma Asri. Penutupan tersebut efektif mulai 28 Juli 2019. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengaku belum mendapat laporan resmi terkait rencana penutupan gerai Giant tersebut.

Namun, dari pengamatan dan diskusi dengan anggotanya, khususnya pihak Hero Supermarket, penutupan gerai adalah salah satu langkah korporasi untuk mengubah model bisnis. Model gerai ritel dengan large size area akan dikurangi untuk beralih ke medium size area.

”Itu karena perilaku konsumen saat ini sudah berbeda. Mereka sudah tidak ingin berlama-lama berkeliling. Mereka maunya direct buying. Masuk retail, cari barang yang dimau, langsung bayar,” beber Roy.

Kemudian, pertimbangan kedua terkait dengan lokasi. Di tengah persaingan yang semakin ketat, pelaku industri retail perlu mencari lokasi terbaik untuk gerainya. Jika memang gerai di suatu lokasi tak menunjukkan performa penjualan yang baik, wajar saja pelaku retail berpikir untuk menutupnya, kemudian mencari lokasi baru yang lebih strategis. ”Harus relokasi ke daerah yang lebih menjanjikan. Jika tidak, justru menjadi beban perusahaan,” urai Roy.

Roy menegaskan, jika melihat data terakhir 2018, kondisi keuangan Giant tidak mengkhawatirkan. ”Masih menunjukkan kenaikan laba bersih,” tegasnya. Ada kemungkinan juga pelaku usaha ritel mengubah konsep ritelnya menjadi lebih mixed-use. Tak hanya berjualan barang seperti ritel konvensional, tapi juga mengombinasikan dengan lebih banyak gerai kuliner dan sebagainya. Roy optimistis penutupan tersebut akan diimbangi dengan ekspansi.(aji/tom/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X