Percepatan Populasi Sapi Terus Digenjot

- Selasa, 25 Juni 2019 | 13:41 WIB

SAMARINDA- Setelah mencatat produksi yang memuaskan pada 2018, mengawali tahun ratusan sapi sudah berkembang. Untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di Kaltim berbagai program dilakukan. Seperti, upaya khusus percepatan populasi sapi dan kerbau bunting (upsus siwab) dan lainnya. Hingga Juni 2019 ribuan sapi telah berkembang di Kaltim.

Untuk diketahui ternak sapi betina produktif di Kaltim pada 2018 mencapai 7.046 ekor atau mencapai 99,9 persen dari target 2018 sebesar 7.050 ekor. Dari jumlah akseptor atau sapi betina produktif itu sudah mengalami realisasi kebuntingan sebanyak 6.141 ekor, dari target 2018 sebesar 5.262 ekor. Sedangkan untuk sapi inseminasi buatan (IB) di Kaltim dari target 9.203 ekor, realisasinya sudah mencapai 8.350 ekor. Sedangkan kelahiran mencapai 4.637 ekor dari target 2018 sebesar 4.421 ekor.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim Dadang Sudarya mengatakan, hingga 24 Juni 2019 total IB di Kaltim sudah mencapai 2.705 ekor. Sedangkan untuk kebuntingan mencapai 2.474 ekor dan kelahiran 1.358 ekor. Dalam sebulan ratusan sapi berhasil dikembangkan.

“Populasi sapi di Kaltim harus terus digenjot tentunya itu sebagai upaya mempercepat swasembada pangan khususnya protein. Kita terus pantau setiap bulannya perkembangan upsus siwab,” katanya Senin (24/6).

Dia menjelaskan, perkembangan populasi sapi di Kaltim sudah terus membaik. Setiap daerah memperlihatkan kinerja yang baik. Setiap bulan ratusan sapi berkembang sehingga pada pengujung tahun akan melebihi target lagi seperti 2018. Hal ini tentunya memperlihatkan progres yang baik dari setiap daerah untuk meningkatkan swasembada daging di Kaltim.

“Tahun ini juga berbagai program dilakukan untuk mengembangkan populasi sapi,” ujarnya.

Menurutnya, pada 2019 pihaknya juga mengembangkan program pembangunan 1.000 mini ranch (kandang penggembalaan mini). Program mini ranch untuk ternak sapi merupakan upaya pemeliharaan secara ekstensif bagi peternak sapi. Pengembangan ternak sapi untuk populasi terus didorong kegiatannya terutama bagi kelompok-kelompok petani ternak.

“Kita tetap optimistis untuk pertumbuhan jumlah sapi menuju swasembada daging. Selama ini, 72,2 persen kebutuhan sapi Bumi Etam masih didatangkan dari luar daerah. Hanya 27,8 persen dipenuhi peternak lokal,” pungkasnya. (*/ctr/tom/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X