Pangsa Kredit UMKM Kaltim Terus Meningkat

- Selasa, 25 Juni 2019 | 13:39 WIB

SAMARINDA-Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dianggap sebagai sektor yang bisa mengurangi pengangguran. Sektor ini dianggap paling ampuh menjadi fondasi perekonomian suatu daerah. Saat ini UMKM merupakan jenis usaha terbanyak, yaitu mencapai 99,9 persen dari seluruh jenis usaha.

Selain itu, UMKM yang juga menyediakan 97,2 persen lapangan kerja mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ekonomi. Hal itu membuat permodalan UMKM di perbankan Kaltim sangat penting. Di Bumi Etam, pangsa kredit UMKM terus membaik dan selalu di atas 20 persen sesuai peraturan BI Nomor 17/12/PBI/2015.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Muhamad Nur mengatakan, kredit UMKM Kaltim triwulan I 2019 tumbuh sebesar 7,33 persen year-on-year (yoy). Pertumbuhan tersebut sebenarnya melambat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,23 persen (yoy). Namun, kredit UMKM memiliki pangsa sebesar 21,75 persen dari total kredit Kaltim pada triwulan I 2019, sedikit meningkat dari triwulan sebelumnya yang memiliki pangsa 21,19 persen.

“Walaupun mengalami perlambatan secara penyaluran namun secara pangsa pasar kredit UMKM terus menunjukkan kinerja baik,” katanya, Senin (24/6).

Dia menjelaskan, pergerakan pangsa kredit UMKM di Kaltim dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang signifikan. Rasio penyaluran kredit UMKM Kaltim selalu berada di atas level minimum rasio kredit UMKM sesuai peraturan BI, yang mewajibkan rasio kredit UMKM terhadap total portofolio kredit perbankan sebesar 20 persen.

“Kaltim selalu mencatatkan penyaluran di atas 20 persen. Hal itu menunjukkan bahwa penyaluran kredit untuk UMKM sudah sangat baik. Namun tetap harus terus ditingkatkan,” ujarnya.

Menurut Muhamad Nur, dengan kinerja apik tentunya akan diimbangi dengan risiko yang turut meningkat. Hal ini tecermin dari non-performing loan (NPL) kredit UMKM Kaltim yang mengalami peningkatan dari 5,75 persen pada triwulan sebelumnya, menjadi 6,18 persen pada triwulan I 2019. Berdasarkan lapangan usaha, NPL kredit UMKM tertinggi dialami oleh sektor listrik, gas, dan air sebesar 28,78 persen, dan diikuti oleh sektor konstruksi sebesar 18,20 persen.

“Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit UMKM di Kaltim pada triwulan I 2019 masih didominasi oleh jenis kredit modal kerja,” ujarnya.

Dia menjelaskan, kontribusi kredit UMKM di dalam perbankan Kaltim tentunya sangat penting. Dengan permodalan yang baik maka semakin banyak Kaltim bisa menciptakan wirausahawan baru. UMKM juga turut membantu menurunkan jumlah pengangguran. Karena, dengan mengembangkan UMKM maka secara otomatis akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Hal ini tentu saja dapat membantu pemerintah dalam program menurunkan angka pengangguran di Kaltim.

“UMKM paling tahan diterpa krisis ekonomi sehingga jika pangsa pasar kredit UMKM terus tumbuh, permodalan semakin baik yang berujung pada kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (*/ctr/tom/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X