Kekalahan Persiba Balikpapan dari tamunya PSIM Jogjakarta berbuntut panjang. Lini depan yang diisi Beny Ashar dianggap kurang taji. Meski sejumlah suporter mengatakan penampilan Beny Ashar dinilai kurang maksimal pada pertandingan melawan PSIM Jogjakarta, pelatih Persiba Salahudin mengaku masih percaya dengan kualitas penyerangnya tersebut.
Dipercaya tampil sejak menit awal, mantan pemain Madura FC itu gagal mencetak gol bahkan minim peluang. Akibatnya, pada babak kedua, Salahudin menarik pemain yang akrab disapa Anca ini dan menggantikannya dengan Ismail Haris.
Masuknya Ismail memang membuat serangan Persiba terlihat lebih hidup. Bahkan, satu peluang emas berhasil diperoleh pemain PSIM Jogjakarta ini, sayang tiang gawang masih menggagalkan peluangnya.
Disinggung soal permainan Beny Ashar, Salahudin pasang badan. Menurut dia, Beny sudah berusaha tampil maksimal. Sayang, penampilan Beny tidak didukung dengan suplai bola dari pemain gelandang.
“Kreativitas gelandang yang kurang karena memang Beny sudah tampil cukup maksimal kemarin,” kata Salahudin. Beny, sebut Salahudin, justru terlihat bekerja sendiri karena tak mendapat pasokan bola dari lini tengah.
Ya, selain menarik Beny Ashar, pada babak kedua Salahudin melakukan perubahan dengan menarik Adam Maulana dan Aji Kusuma, sebagai gantinya Andre Dio dan Mardiono dimasukan. Masuknya dua pemain ini memang membuat serangan Persiba lebih hidup.
“Suplai bola dari gelandang ini yang kami perbaiki pada sesi latihan dan kita sudah siap untuk lawan Persis Solo nanti,” kata pelatih 40 tahun ini. (*/hul/abi/k8)