Anggaran tak Jelas, Pembangunan Masjid di Kinibalu Diminta Dihentikan

- Selasa, 25 Juni 2019 | 09:07 WIB

Samarinda - Sekitar 20 warga sekitar Lapangan Kinibalu berunjuk rasa di Kantor Gubernur Kaltim Jl Gajah Mada, Senin (24/6/2019). Mereka menuntut penghentian sementara kegiatan pembangunan Masjid di Lapangan Sepakbola Kinibalu yang berada dekat pemukiman mereka.

"Kita minta (Pembangunan Masjid Kinibalu) stop dulu. Supaya ada keputusan bersama. Biar semua pihak terkait nyaman," ujar Achmad Jayansyah, salah satu pendemo yang diwawancarai prokal.co usai diterima oleh jajaran Pemerintah Provinsi Kaltim.

Achmad mengatakan pihak terkait itu seperti Gubernur Kaltim, DPRD Kaltim, Camat, Lurah dan perwakilan Ketua RT, perlu duduk satu meja. Dan membuat keputusan bersama tentang kelanjutan atau dihentikan pembangunan Masjid Kinibalu.

"Pembangunan Masjid ini jalan terus. Padahal, saya sudah konfirmasi ke Gubernur dan Ketua DPRD Kaltim, bahwa tidak dianggarkan pembangunan Masjid itu. Uangnya darimana. Ini menyalahi dan terjadi depan mata kita," kata Achmad.

Dalam pertemuan antara pendemo dan jajaran Pemerintah Provinsi, warga sekitar lapangan Kinibalu tak segan memberhentikan pembangunan Masjid jika permasalahan status lahan dan izin dari masyarakat belum terselesaikan.

Achmad bercerita bahwa sertifikat lahan lokasi bangunan Masjid di Kinibalu diterbitkan tahun 1989 dan hanya berstatus hak pakai. Ketika itu Gubernur dijabat oleh HM Ardans.

"Bapak HM Ardans itu sendiri tak pernah bilang (lapangan Kinibalu) itu milik Pemprov. Bisa saja kan orang membuat sertifikat kita menduga berlaku surut. Itu bisa. Tapi, sebelum Bapak Awang Faroek, yaitu Bapak Ardans dan Suwarna Abdul Fatah itu tak pernah mengatakan itu milik Pemprov. Hanya Bapak Awang Faroek bilang begitu," ujar Achmad.

Dari 41 RT di dekat Lapangan Kinibalu, hanya satu RT yakni RT 08 keberatan terhadap pembangunan Masjid di Lapangan Sepakbola.

Sementara itu, ahli waris dari pemilik lahan Lapangan Kinibalu, H Gusti Mugeni mengatakan orang tuanya menyerahkan lahan ke pemerintah untuk dimanfaatkan oleh para pemuda berolahraga dan berlatih.

"Jadi untuk kepentingan orang banyak. Untuk aktifitas positif," kata Gusti Mugeni ikut dalam rapat pertemuan dengan perwakilan Pemprov.

Keluarga ahli waris, dikatakan H Gusti Mugeni, merasa keberatan bila lapangan sepakbola dan olahraga dialihkan menjadi Masjid.

"Kami merasa keberatan. Sebagai orang Islam, kami sangat bersyukur lahan digunakan untuk masjid, tetapi, jangan sampai bertabrakan dengan kepentingan masyarakat," ujar Husein.

Apalagi, menurut Mugeni, Masjid di sekitar lokasi Kinibalu, masih banyak dan layak digunakan. Yakni, ada 3 Masjid sudah berdiri. Yaitu di Lamin Etam Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, di Kampung Jawa dan di Korem 0901 Aji Surya Natakusuma.

Ahli waris juga merasa kecewa tak diajak dialog oleh Awang Faroek Ishak kala menjabat Gubernur Kaltim mencetuskan pembangunan Masjid di Kinibalu.

"Maka dari itu kami berharap Gubernur sekarang mau berdialog dengan kami dan mengambil jalan tengah. Untuk beribadah kita bisa dapat dan untuk masyarakat kita itu aman," katanya. (mym)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X