Kepedulian Warga Samarinda terhadap Hewan Meningkat

- Senin, 24 Juni 2019 | 14:02 WIB

SAMARINDAKepedulian masyarakat terhadap kesejahteraan hewan semakin baik. Saat ini, banyak warga yang mulai tergerak dan kepedulian mereka meningkat. Mulai bagaimana menjaga kesehatan hewan peliharaannya atau menyelamatkan hewan yang dirundung kemalangan.

Seperti yang diungkapkan Adinda Medina, dokter hewan yang juga kerap terlibat dalam kegiatan relawan untuk hewan di Samarinda. "Sekarang ya mulai ada masyarakat yang mau mengantar ke dokter hewan kalau ketemu hewan liar yang sakit atau kecelakaan," ungkap Adinda.

Dia menambahkan, kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan satu dekade lalu. Dahulu, masyarakat Samarinda masih tidak banyak peduli dengan kesejahteraan hewan. Meskipun, tidak sedikit juga yang merupakan pencinta binatang dan memelihara kucing maupun anjing. Meski begitu, Adinda merasa masyarakat juga perlu memikirkan tindak lanjut setelah menyelamatkan hewan tersebut.

Misalnya, akan mencari pengadopsi jika itu hewan domestik seperti kucing dan anjing. "Jadi, habis diselamatkan, dibawa ke dokter hewan. Setelah itu mau dicarikan adopter atau mau diadopsi sendiri begitu. Harusnya pola pikir bisa lebih jauh seperti itu," imbuhnya.

Meski begitu, masih banyak masyarakat yang berbuat aniaya terhadap hewan. Seperti kasus yang baru-baru ini heboh. Ketika seorang masyarakat Samarinda dilaporkan karena diduga membiarkan dua anjing membantai kucing, memvideokannya, dan mengunggahnya di media sosial. Namun, tidak semua yang jahat seperti itu.

Adinda membuktikan ketika dia mengumumkan ingin melakukan penyelamatan terhadap hewan-hewan korban banjir Samarinda, banyak relawan yang bergabung. Ada yang sudah biasa menjadi relawan, ada pula yang pertama kali terjun dalam kegiatan menyelamatkan hewan.

"Bukan komunitas. Murni pengumuman di media sosial dan mereka tergerak," imbuh alumnus Universitas Gadjah Mada tersebut. Dia berharap, bisa lebih banyak orang yang peduli. Selain itu, tetap memerhatikan kesehatan hewan peliharaan dan mereka sendiri.

"Sebab, kan masih ada risiko zoonosis. Maksudnya, penyakit-penyakit yang menular dari manusia ke hewan atau sebaliknya. Harus dijaga kebersihannya," pungkas Adinda. (*/nyc/kri/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X