Kecelakaan Maut Gara-Gara Sopir Ngantuk, Tujuh Meninggal

- Senin, 24 Juni 2019 | 10:26 WIB

SEMARANG-Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Salatiga Boyolali, tepatnya di Dusun Ngentak, Desa Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang pada Minggu (23/6) pukul 02.30 dinihari. Sebuah Toyota Avanza hancur setelah sang pengemudi diduga mengantuk sehingga mobil oleng dan menabrak Bus PO Rosalia Indah. Tujuh dari delapan penumpang minibus tewas. Satu lainnya mengalami luka parah atau kritis dan masih tidak sadarkan diri. Kini di bawah pantauan dokter di ruang ICU (Intensive Care Unit) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salatiga.

Mobil Toyota Avanza dengan bernopol B 157 NIK tersebut, dikemudikan oleh M Imam Sholahuddin, 44, warga Warung Jati Timur II/59 RT 06 RW 04 Kelurahan Kalibata Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan. Toyata Avanza ini berangkat dari Lamongan, Jawa Timur dengan mengangkut delapan penumpang hendak menuju ke Cilacap Jawa Tengah.

Kondisi jalan di lokasi kejadian, menikung ke kanan dan menanjak. Toyota Avanza hendak menanjak, namun tiba–tiba oleng ke kanan dan melebihi marka jalan. Dari arah berlawanan, meluncur Bus Rosalia Indah AD 1451 DF yang dikemudian Budi Priyanto, 49, warga Perum Suka Makmur RT 04 RW 10 Kelurahan Palur, Kecamaran Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.

Oleng yang mendadak membuat pengemudi bus kaget. Meski berusaha mengerem, namun jarak yang dekat membuat kecelakaan tidak bisa dihindarkan. Sontak, kedua kendaraan langsung beradu muka saling bertabrakan. Setelah menabrak, minibus terseret ke bawah sekitar 50 meter dari titik benturan.

Kedua kendaraan baru terhenti di kiri jalan dari arah Salatiga, tepatnya di depan bangunan ruko. Kerusakan bus di bagian bumper cukup lumayan, namun penumpang di dalam kabin selamat semua. Sementara Toyota Avanza ringsek atau hancur.

Bersyukurm tidak berapa lama, konvoi motor datang ke lokasi kejadian untuk membantu mengevakuasi para korban. Sekaligus melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian.

Namun, untuk mengevakuasi korban dari Toyota Avanza, cukup susah. Kebanyakan penumpang terjepit di dalam kabin kabin. Semua barus bisa dievakuasi, setelah didatangkan mobil derek dan memakan waktu cukup lama.

Supir bus Rosalia Indah, Budi Priyanto yang ditemui di Polsek Klero terlihat lesu. Ia tidak menyangka akan mengalami kecelakaan yang mengenaskan tersebut. “Saya berjalan tidak terlalu kencang, karena akan menurunkan penumpang. Tiba–tiba seketika mobil Avanza oleng ke kanan dan saya sempat ngerem, tapi sudah tidak sampai,” tutur Budi dengan nada lirih.

Sesaat setelah menabrak, ia pun berusaha menghentikan bus sampai akhirnya terhenti. Para penumpang bus tidak ada yang terluka. “Kebetulan ada rombongan konvoi motor yang kemudian membantu mengevakuasi setelah kejadian,” jelas Budi.

Sementara Siswanti, 25, warga yang rumahnya tepat di depan lokasi kejadian mengaku tidak tahu menahu. Ia dan beberapa warga hanya menyebut jika mendengar suara dor. Namun dia mengira ban mobil meletus, karena memang kerap terjadi. “Namun setelah dicek, ternyata kecelakaan bus,” terang Siswanti kepada wartawan.

Seluruh korban, Minggu pagi kemarin langsung dibawa ke RSUD Salatiga. Sore harinya, semua jenazah diambil oleh keluarganya. Dibawa dengan menggunakan tiga mobil jenazah RSUD dan tambahan mobil jenazah PMI Salatiga. "Semua sudah dikafani dan diambil keluarganya dan dibawa dengan mobil jenazah RSUD dan PMI," terang Humas RSUD, Nugroho Prasetyanti.

Sedangkan tujuh orang korban yang meninggal dunia, semuanya penumpang mobil Toyota Avanza. Lima korban meninggal dunia diketahui beralamat di Dusun Babatan, Desa Sumberhadi, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Pertama, adalah M Imam Sholahuddin, sang pengemudi yang meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka patah kaki kiri kanan, patah tangan kiri dan cidera di kepala. Kedua, Masyahuda Zainuddin, 64, mengalami luka fraktur pada dada dan cidera di kepala. Ketiga, M Affandi, 61, merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS), mengalami luka kaki kanan kiri patah dan cidera di kepala. Keempat, Sutarsih, 61, mengalami patah kaki kanan, patah tangan kanan kiri dan cidera di kepala. Kelima, Umi Hanik, 57, perempuan, guru, mengalami patah tangan kiri dan cidera di kepala. Keenam, Muslikah, mengalami patah kaki kanan kiri, patah tangan kanan kiri. Nyawa perempuan ini tidak terselamatkan sesaat setelah dilarikan dan menjalani perawatan di RSUD Salatiga. Dan ketujuh, Diyah Sriwulandari, 24, perempuan warga Jombang, yang diketahui sebagai mahasiswi ini mengalami patah tangan kanan kiri dan cidera di kepala.

Sedangkan satunya lagi, korban masih hidup adalah Muhammad Nuruddinillah, 17, pelajar, warga Dusun Babatan Desa Sumberhadi Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan, hingga saat ini masih dalam perawatan di RSUD Salatiga, akibat cidera di kepala.

Kanit Kecelakaan Polres Semarang, Ipda Wardoyo menuturkan bahwa hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan meneliti tapak mobil dan rem bus di aspal, penyebab kecelakaan adalah Toyota Avanza oleng ke kanan. Kemungkinan besar, pengemudi mengantuk. Titik benturan berada di lajur kanan dari arah Boyolali. Bus berada di lajurnya saat kecelakaan terjadi.

“Luka paling parah dialami pengemudi dan penumpang tengah sebelah kiri Toyota Avanza. Sementara airbag minibus juga ada bekas mengembang. Korban yang masih hidup mengalami luka parah dan tidak sadarkan diri,” jelasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Desak MK Tak Hanya Fokus pada Hasil Pemilu

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:36 WIB

Ibu Melahirkan Bisa Cuti hingga Enam Bulan

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:30 WIB

Layani Mudik Gratis, TNI-AL Kerahkan Kapal Perang

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:17 WIB

IKN Belum Dibekali Gedung BMKG

Senin, 25 Maret 2024 | 19:00 WIB

76 Persen CJH Masuk Kategori Risiko Tinggi

Senin, 25 Maret 2024 | 12:10 WIB

Kemenag: Visa Nonhaji Berisiko Ditolak

Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:50 WIB
X