Asa Generasi Emas Kedua

- Senin, 24 Juni 2019 | 10:17 WIB

KAIRO - Sebenarnya, generasi emas Pantai Gading terbentang antara 2006-2014 saat mereka tampil dalam tiga Piala Dunia beruntun. Sayangnya, mereka justru trophyless. Justru ketika beberapa personel generasi tersebut seperti Didier Drogba, Didier Zokora, dan Emmanuele Eboue mulai pensiun, Les Elephants--julukan Pantai Gadinig--malah juara Piala Afrika 2015 dengan beberapa penggawa lawas peninggalan generasi emas mereka seperti Kolo Toure, Yaya Toure, Gervinho, dan Salomon Kalou.

Nah, memasuki edisi 2019, skuad polesan Ibrahima Kamara seolah merajut asa dengan tim yang disebut sebagai generasi emas kedua Pantai Gading. Mereka diperkuat personel dengan usia matang di bawah 27 tahun seperti Wilfried Zaha, Serge Aurier, Nicolas Pepe, dan Franck Kessie untuk membalas luka edisi 2017 saat mereka gagal di fase grup meski berstatus juara bertahan. Dan, itu dimulai malam ini saat menghadapi Afrika Selatan pada laga pertama grup D (siaran langsung beIN Sports 3 pukul 21.30 WIB).

"Kami sedang membangun tim untuk menyamai tim hebat di masa lalu. Dan, saya berharap kepada para pemain seperti Pepe bisa membawa kami berbicara banyak di Mesir kali ini," kata Kamara seperti dilansir SABC News.

Harapan pelatih 53 tahun kepada wing attacker Lille itu memang cukup beralasan. Performa Pepe memang menawan musim lalu. Striker 24 tahun itu mencetak 23 gol dan membukukan 12 assist dalam 41 laga.

Bahkan, berkat performanya itu Inter Milan dan Atletico Madrid sebagaimana dilansir France Football dan L'Equipe siap membelinya dengan harga EUR 90 juta (Rp triliun) untuk Pepe. Label The Next Gervinho juga melekat kepada Pepe.

Zaha juga kian matang. Dia jadi tandem sehati Pepe sebagai wing attacker lainnya dalam skema racikan Kamara. Bersama Crystal Palace musim lalu, eks pemain Manchester United itu mencetak 10 gol dan 10 assist dalam 36 laga. Keduanya juga berjasa membuat Pantai Gading hanya menelan sekali kekalahan dalam 9 laga terakhir sejak 2018.

Tapi, Afrika Selatan juga datang ke Mesir dengan modal bagus. Sejak 2018, mereka tidak terkalahkan dalam 7 laga. Tim berjuluk Bafana Bafana itu pede bisa jadi kuda hitam kali ini setelah pada 2017 mereka gagal lolos ke putaran final.

“Seperti halnya setiap tim yang ingin memenangkan pertandingan pertamanya, kami berusaha untuk tidak kalah kali ini (melawan Pantai Gading, Red),” kata pelatih Afrika Selatan Stuart Baxter. (io)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB

Bukti Gaharnya Performa Aprilia

Senin, 15 April 2024 | 14:45 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 13:50 WIB
X