SENDAWAR–Ancaman banjir mengadang pelaksanaan pemilihan kepala kampung (pilkakam) serentak, 27 Juni mendatang. Dari 38 kampung se-Kubar ada empat pilkakam harus tertunda karena wilayahnya terendam banjir.
Keempat kampung itu berada di wilayah Kecamatan Muara Pahu, yakni Kampung Muara Beloan, Gunung Bayan, Teluq Tempudau, dan Tepian Ulaq. Terparah di Kampung Muara Beloan. Ketinggian air sudah 2 meter.
"Jika dua hari lagi air terus naik, dipastikan kantor kepala kampung makin terendam,” ucap Edy Iriansyah, warga Muara Beloan.
Namun, dari hasil pertemuan Penjabat Petinggi Muara Beloan Suhardi, Ketua Pilkakam Heri Kuswanto, beserta aparat kampung, adat, dan BPK, diputuskan alternatif TPS di atas Jembatan Merah Putih. Pelindung menggunakan tarup. "Semoga masih bisa di kantor kepala kampung. Karena kalau di luar ruangan dikhawatirkan hujan," kata Heri.
Ditemui terpisah, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung Kubar F Syaidirahman mengatakan, meski ada beberapa kampung ancaman banjir. Namun, hingga kini belum ada laporan dari pemerintahan kampung dan pilkakam. "Kalau semua lokasi terendam banjir mau tidak mau pilkakam diundur. Tapi semoga saja banjir segera surut," harap Syaidirahman.
Pelaksanaan Pilkakam 2019, hanya 38 kampung yang ikut. Satu kampung tidak turut lantaran calonnya belum tersedia. Tahun sebelumnya semua kampung ikut berpartisipasi. Untuk pelaksanaan pilkakam sumber dana dari anggaran kampung dan tambahan dana kabupaten. "Kalau dari pemerintahan kampung masing-masing Rp 10 juta," pungkasnya. (rud/ypl/k8)
