Tambang di Samarinda, Pastikan TNI Tak Terlibat

- Minggu, 23 Juni 2019 | 22:54 WIB

ATURAN dilanggar. Hasil bumi dicuri. Namun hingga kini, belum tampak kejelasan dalang dari praktik tambang ilegal yang menjamur di Samarinda. Tanah ibu kota Kaltim sedang digempur.

Tak mengantongi izin dari pemerintah, mengeruk paksa jadi pilihan terakhir. Sambil menyelam minum air. Lahan jadi rata, batu bara juga dapat. Aktivitas ilegal pun tak lagi memedulikan lingkungan. Dampak kerusakan bukan sekadar mengancam permukiman, nyawa ikut dipertaruhkan.

Dari jalan utama, yakni Jalan Sultan Sulaiman, Pelita 3, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Samarinda praktik ilegal mining kembali terbongkar. Sempat tersiar kabar, dalangnya adalah seorang oknum TNI. Namun setelah ditelusuri, harian ini pun menjalin komunikasi dengan keluarga TNI berinisial SL tersebut.

“Beliau minta saya berkomunikasi dengan wartawan,” ujarnya secara khusus kepada Kaltim Post. Pria berkulit putih dengan kumis dan rambut tipis itu menjelaskan, tak ada sangkut pautnya antara SL dengan penambang-penambang liar tersebut.

Diungkapkannya, nama SY, adalah aktor di balik pengerukan batu bara di Jalan Banggeris, Samarinda. “Dia (SY) menemui Pak SL, meminjam uang Rp 50 juta. Dengan iming-iming, bertambah Rp 20 juta,” sebutnya.

Jika tidak terealisasi, proyek pematangan lahan tersebut, SL dijanjikan sebidang tanah. Uang pun dipinjamkan, namun secara bertahap. Nama lain yang disebutkan adalah TB. Warga yang masih satu daerah dengan kampung halaman SL. Dia yang mencari pembeli batu bara.

“Di sini, justru Pak SL itu tertipu. Uang tidak kembali, sementara orangnya enggak tahu di mana,” tegasnya. Menyinggung kejadian di Pelita 3, pria yang ditemui harian ini membantah dengan keras. “Kami juga sudah bertemu dengan yang menambang di sana, dan sudah klarifikasi,” tegasnya.

Pria yang enggan namanya dikorankan itu menjelaskan, nama SL kerap dikaitkan dengan aktivitas batu bara di Samarinda. SL juga tak mengenal siapa saja pria yang bekerja di atas lahan milik Aisyah. Lahan yang kini disegel polisi lantaran sedang dalam proses penyelidikan.

Diwawancarai terpisah, Kasat Reskrim Polresta Samarinda menjelaskan, terkait tambang di Pelita 3, anggotanya sudah memeriksa beberapa orang. Mulai penjaga alat berat, pekerja, sekaligus orang yang dikuasakan. Anehnya, ekskavator yang digunakan mengeruk lahan dan batu bara, tak ditemui di sekitar lokasi. Harian ini juga memastikan ke lokasi. Dan benar, alat berat itu diduga sudah berpindah lokasi.

“Memang benar sudah ada yang diperiksa, kemarin malam,” jelasnya. Anggota yang ke lokasi pun, diakui Sudarsono tak mendapati alat berat yang dimaksud. “Semuanya masih dalam penyelidikan,” tegas perwira melati satu tersebut.

Aktivitas tambang di Sambutan, Pelita 3, diduga bocor sebelum kedatangan polisi ke lokasi. Begitu pun saat didatangi unsur Kantor Camat Sambutan. Di daerah tersebut langsung berhenti total.

Dikonfirmasi Kaltim Post, Kepala Bidang Mineral dan Batu Bara, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim Baihaqi Hazami menjelaskan, semua aktivitas yang ilegal, sudah sepatutnya diselesaikan aparat penegak hukum, dalam hal ini kepolisian. “Baiknya ke polisi saja,” jelasnya.

Pria berinisial SL, yang disebut-sebut sebagai anggota TNI, dan mengomandoi aktivitas pertambangan di Jalan Banggeris, sudah dibantah Kapenrem 091/ASN Kapten Arh Azrul Azis. “Sudah saya cek, dan ternyata memang tidak ada. Orang saja itu sebut-sebut nama dia (SL),” ujarnya. Baik aktivitas di Jalan Banggeris, atau Pelita 3, Azrul menegaskan, tidak ada anggota TNI terlibat. (*/dra/*/drh/rom/k15)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X