Pajak Parkir Anjlok, Berharap Ada Pengaturan Rute

- Sabtu, 22 Juni 2019 | 13:14 WIB

Tiga dari empat potensi pajak bandara tergerus oleh turunnya jumlah penumpang. Yang bertahan hanya sektor air bawah tanah.

===========================

Merosotnya penumpang di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan beberapa bulan terakhir mulai berimbas pada pendapatan pajak Kota Minyak. Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPPDRD) Balikpapan mencatat angka penurunan yang cukup drastis: 50 persen.

Biasanya kontribusi pajak parkir dari Bandara SAMS Sepinggan mencapai Rp 1 miliar per bulan. Namun, sejak Bandara APT Pranoto beroperasi akhir tahun lalu, perubahan mulai terasa. Sekretaris BPPDRD Balikpapan Haimusri Umar mengatakan, pada Januari, pajak parkir hanya Rp 500 juta.

Bulan berikutnya, pendapatan pajak dari parkir turun lagi menjadi Rp 300 juta. “Penurunan pajak paling besar dari bandara saja. Kalau yang lain seperti tingkat kunjungan ke mal dan objek wisata masih terhitung stabil,” katanya.

Dia menuturkan, ada empat potensi pajak di bandara; parkir, reklame, restoran, dan air bawah tanah. Pendapatan pajak dari tiga sektor itu turun, kecuali air bawah tanah. Sebab, parkir, reklame, dan restoran juga bergantung pada jumlah kunjungan pengguna bandara.

Tenant dan restoran bisa hidup ketika ada penumpang yang bepergian. Sebaliknya sekarang penumpang turun drastis, terbukti banyak tenant yang tutup,” tuturnya.

Semua tidak terlepas dari pembagian penumpang angkutan udara di Benua Etam. Bandara SAMS Sepinggan sebesar 60 persen dan Bandara APT Pranoto 40 persen.

“Apalagi Samarinda dilewati oleh tujuh kabupaten/kota, jelas berpengaruh besar pada kondisi penumpang di Balikpapan,” imbuhnya.

Haimusri berharap, Angkasa Pura (AP) I selaku pengelola Bandara SAMS Sepinggan bisa mengatur strategi serta inovasi untuk memperbaiki keadaan tersebut. Misalnya, melirik rute internasional yang mulai terdengar gaungnya.

Menurut dia, hal yang lebih penting yakni kesepakatan antara AP I dan pengelola Bandara APT Pranoto. Misalnya, pelayanan rute domestik dan internasional melalui Bandara SAMS Sepinggan. Sementara itu, Bandara APT Pranoto hanya domestik. Apalagi statusnya dulu hanya sebagai bandara penghubung.

“Angkasa Pura bisa bersurat ke Kementerian Perhubungan soal itu. Tapi kami berharap, gubernur juga bisa memfasilitasi dan mencari solusi bersama,” ucapnya.

Haimusri optimistis Balikpapan memiliki keunggulan dibanding kota lain di Kaltim. Sehingga Bandara SAMS Sepinggan juga masih bisa terus hidup.

“Bagaimana kota ini bisa memberikan rasa nyaman dan aman kepada penumpang dan pelaku usaha. Terutama karena basis Balikpapan sebagai kota jasa. Sehingga tetap memilih bandara di sini,” sebutnya. Apalagi, Kota Beriman juga berfungsi sebagai kota meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE).

Sebagai informasi, BPPDRD menargetkan pajak parkir 2018 sebesar Rp 20 miliar. Realisasinya Rp 19,9 miliar. Tahun ini, BPPDRD masih memiliki target pendapatan pajak parkir yang sama. Hingga pertengahan tahun sudah terealisasi Rp 8 miliar.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X