SAMARINDA - Pulang dari Jerman, Walikota Samarinda langsung aksi menghadapi banjir Samarinda. Walikota Samarinda Syaharie Jaang menginstruksikan seluruh Camat dan Lurah agar membersihkan sungai-sungai alam dari bangunan liar dan patok masyarakat.
Pembersihan sungai tersebut mendesak segera dilakukan. Mengingat banjir sering terjadi di Samarinda meski hanya hujan sebentar. Banjir terutama diakibatkan sungai tertutup bangunan.
"Kenyataan di lapangan banyak sungai sungai alam itu yang dibangun dan bahkan dipatok masyarakat. Saya minta kepada tim dibantu Kodim dan Polres, supaya kita bisa tangani itu. Kita bersihin," kata Jaang kepada wartawan usai tinjau banjir di Perumahan Bengkuring, Jumat (21/6/2019).
Camat dan Lurah diminta Jaang agar tidak mudah memberi surat izin membuka tanah Negara di sekitar sungai-sungai.
"Cek betul betul. Memang ada aturannya (pemberian izin membuka tanah Negara). Jangan sampai sungai dikapling. Harus ada jarak antar (bangunan) sungai. Kita harus tegas. Bukan hari ini, sebenarnya dari dulu sudah saya sampaikan," katanya.
Peninjauan Jaang ke lokasi banjir, usai menggelar rapat evaluasi tanggap darurat banjir. Rapat dilakukan Jaang bersama perwakilan dari Kapolres Samarinda dan Dandim 0901 Samarinda Letkol Inf M Bahrodin di Aula Rumah Jabatan Walikota Samarinda.
Pemerintah Kota, diungkapkan Jaang, telah menyiapkan anggaran pembiayaan sosial menyangkut program pemerintah pusat yang akan normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM).
"Kita menyiapkan di APBD Perubahan mungkin berhubungan dengan kebijakan dalam hal pembiayaan sosial ganti rugi sebagaimana program kerja dari Badan Wilayah Sungai (BWS) pusat dan juga dari provinsi. Termasuk juga perlakuan di SKM yang akan dikeruk. Bahkan Ada yang diturap oleh BWS. Maka persoalan sosial dan komunikasi ke masyarakat jadi tanggung jawab pemerintah kota," kata Jaang.sa