Outflow Ramadan Rp 4,78 Triliun

- Jumat, 21 Juni 2019 | 13:03 WIB

SAMARINDA-Kinerja outflow saat Mei mencapai Rp 4,78 triliun, meningkat 86,03 persen year on year (yoy). Capaian outflow Mei 2019 merupakan tertinggi sejak 2011. Sementara untuk inflow Kaltim saat Mei mencapai Rp 180,4 miliar. Sehingga Kaltim mencatatkan netoutflow sebesar Rp 3,94 triliun atau tumbuh 130 persen. Peningkatan aliran uang tersebut tentunya sejalan dengan bertepatannya Mei dengan Ramadan dan jelang Idulfitri.

Hal itu dijelaskan Kepala Divisi Sistem Pembayaran Pengedaran Uang Rupiah (SPPURS) Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim I Nyoman Ariawan Atmaja. Dia mengatakan, seluruh perbankan di Samarinda dengan total 34 bank umum dan 6 bank pengkreditan rakyat (BPR) telah melayani masyarakat untuk memenuhi kebutuhan uang selama Ramadan dan Idulfitri.

“Berdasarkan data yang kami himpun dari perbankan, total masyarakat yang melakukan penukaran di bank jelang Idulfitri sebanyak 17.153 orang dengan total penukaran mencapai Rp 84,3 miliar,” katanya kepada Kaltim Post saat Halal Bihalal KPw-BI Kaltim bersama media massa di Kaltim, Selasa (18/6).

Dia menjelaskan, BI juga sudah melaksanakan kegiatan kas keliling bersama perbankan selama 10 hari sejak 16-29 Mei di BIGmall dan Plaza Mulia untuk memenuhi penukaran uang kecil Idulfitri. Total masyarakat yang menukar periode 16-29 Mei sebanyak 4.982 orang dengan nominal penukaran mencapai Rp 16,5 miliar.

“Uang merupakan darah bagi perekonomian, sehingga dampaknya akan memperlancar perjlanan ekonomi Kaltim,” ungkapnya.
Menurutnya, sedangkan untuk transaksi non tunai di KAltim pada Mei mencapaiRp 3,72 triliun dengan volume transaksi mencapai 102,86 ribu transaksi. Capaian ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat Rp 6,11 triliun dnegan volume sebanyak 106,01 ribu transaksi.

“Penurunan transaksi non tunai disebabkan penurunan transaksi RTGS yang terkontraksi,” tuturnya. Dia mengatakan, secara menyeluruh transaksi keuangan di Kaltim saat Ramadan sangat baik. Pihaknya mengapresiasi antuasias masyarakat yang menukarkan kebutuhan uang kecil di perbankan bukan di bisnis-bisnis dadakan pinggir jalan. Untuk menekan penukaran uang illegal, pihaknya juga sudah meningkatkan loket penukaran. Tahun lalu hanya satu titik, tahun ini diselenggarakan dua titik sekaligus.

Pihaknya juga dibantu oleh Pemkot Samarinda memberikan surat edaran kepada masyarakat untuk menukar uang di perbankan. Selain itu pihaknya juga bekerjasama dengan Satpol PP Samarinda untuk mengamankan penukaran uang dadakan di pinggir jalan yang tentunya merugikan masyarakat dengan mengambil keuntungan yang sangat besar. Bahkan penukaran uang dengan mengambil keuntungan sudah dinyatakan riba oleh MUI. Tapi nayatanya, belum terlalu maksimal.

“Setiap tahun kita usahakan penukaran uang semakin sempurna, agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan uang tanpa harus menukar yang bukan di perbankan,” pungkasnya. (*/ctr)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Harga Bahan Pokok di Balangan Stabil

Rabu, 24 April 2024 | 15:50 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X