Ekonomi Digital Kaltim Kian Pesat

- Jumat, 21 Juni 2019 | 12:58 WIB

SAMARINDA-Perkembangan dunia digital di Indonesia semakin pesat, tercatat pada 2018 sekitar 54 persen jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 143 juta jiwa telah menjadi pengguna internet aktif, dan diperkirakan pada akhir 2019 pengguna internet aktif akan mencapai 65 persen dari total populasi penduduk Indonesia.

Berdasarkan valuasinya, data dari Google Analytics menyebutkan bahwa potensi pasar ekonomi digital atau potensi pasar e-commerce di Indonesia mencapai USD 12,2 miliar pada 2018. Nilai tersebut dan akan terus tumbuh mencapai USD 53 miliar pada 2025. Secara spasial, pesatnya pertumbuhan ekonomi digital tersebut tidak hanya terjadi di wilayah Jawa, namun juga terjadi di wilayah Kaltim.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Muhamad Nur mengatakan, berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan oleh Bank Indonesia, secara triwulanan (qtq) laju pertumbuhan transaksi e-commerce di Kaltim pada triwulan I 2019 mencapai 16,04 persen. Jumlah itu lebih tinggi dibanding rata-rata Kalimantan dan nasional yang masing masing tumbuh sebesar 5,50 persen (qtq) dan 2,96 persen (qtq).

“Pertumbuhan jumlah transaksi e-commerce di Kaltim tersebut juga lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh 9,39 persen (qtq),” ujarnya Senin (17/6).

Namun di sisi lain, tambah Nur, berdasarkan kontribusinya pangsa transaksi e-commerce di Kalimantan maupun di Kaltim terhadap nasional masih berada di bawah 5 persen pada triwulan I 2019, dan memiliki tren yang melambat jika ditinjau dari beberapa triwulan ke belakang. Tercatat pada triwulan I 2019, pangsa transaksi e-commerce Kalimantan dan Kaltim terhadap transaksi nasional masing-masing hanya sebesar 3,5 persen dan 1,0 persen terhadap total Nasional.

“Hal tersebut menandakan bahwa geliat digitalisasi transaksi e-commerce di Kaltim maupun Kalimantan, masih perlu ditingkatkan,” tuturnya.
Menurutnya, peningkatan tersebut tentunya seiring dengan besarnya potensi yang tercermin dari pertumbuhan transaksi e-commerce yang menunjukan tren positif. Jika ditinjau menurut metode pembayaran yang dilakukan, 66 persen transaksi e-commerce di Kaltim dilakukan melalui transfer bank dan menjadi metode pembayaran paling dominan, disusul oleh pembayaran melalui kios atau minimarket 13 persen dan pembayaran e-money dengan pangsa 11 persen.

“Jika kita lihat secara kelompok non tunai dan tunai, tercatat transaksi e-commerce di Kaltim yang menggunakan metode pembayaran non tunai mencapai 98,68 persen di triwulan I 2019 atau relatif mengalami penurunan jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 99,75 persen,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, namun persentase metode pembayaran non tunai Kaltim tersebut merupakan capaian yang paling tinggi, apabila dibandingkan capaian rata-rata provinsi di Kalimantan dan nasional yang masing-masing tercatat sebesar 98,19 persen dan 98,47 persen.
“Hal tersebut menandakan bahwa transaksi non tunai di Kaltim terakselerasi, dengan semakin meningkatnya aktivitas jual beli melalui e-commerce,” katanya.

Nur mengatakan, berdasarkan rentang usianya, kelompok dengan rentang usia 22-29 tahun merupakan kelompok yang paling banyak melakukan transaksi e-commerce di Kaltim, dengan persentase sebesar 42,01 persen dari total transaksi. Lalu disusul oleh rentang usia 30-44 tahun dan 13-21 tahun dengan persentase masing-masing sebesar 41,36 persen dan 9,83 persen.

“Dari capaian tersebut dapat disimpulkan bahwa transaksi e-commerce didominasi oleh penduduk di rentang usia produktif. Karena pada umumnya masyarakat yang berada di rentang usia tersebut, sudah memiliki penghasilan tetap dan terbiasa melakukan transaksi keuangansecara mandiri,” ujarnya.

Jika dilihat berdasarkan kategori produknya, produk fashion merupakan produk yang paling banyak diperjualbelikan dalam transaksi e-commerce Kaltim, dengan persentase mencapai 34,09 persen dari total transaksi, diikuti oleh produk personal care dan kosmetik serta handphone dan aksesoris, dengan persentase masing-masing sebesar 15,02 persen dan 14,02 persen.

“Peningkatan penggunaan e-commerce di Kaltim membuat ekonomi digital kian menggeliat, selain itu peningkatan tersebut juga membuat penggunaan pembayaran non tunai terus membaik,” pungkasnya. (*/ctr)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X