Izinnya Pematangan Lahan, Keruk Batu Bara di Jantung Kota

- Kamis, 20 Juni 2019 | 21:34 WIB

 

Aktivitas keruk terjadi di depan hidung Dinas ESDM Kaltim. Berdokumen pematangan lahan, emas hitam turut dibawa pergi melalui jalan umum.

===================

DI tengah kota, tidak jauh dari permukiman warga. Izinnya disebut-sebut sebagai pematangan lahan. Namun, aktivitasnya sekaligus mengeruk batu bara. Sudah berlangsung sebulan. Tapi seolah tidak diketahui dan tertutupi.

Harian ini menelusuri lebih jauh ke lahan yang diklaim bakal digunakan untuk kavelingan perumahan itu. Aktivitas pengerukan batu bara tampak di sana. Tidak jauh dari pusat kantor pemerintahan. Khususnya Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim.

Lahan tersebut berada di Jalan Banggeris, Gang 9. Sebagian masuk Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Sungai Kunjang. Lainnya masuk ke Kelurahan Air Putih, Samarinda Ulu.

Tak sulit mencarinya. Dari jalan utama, kurang dari 100 meter masuk ke gang. Satu ekskavator berwarna oranye duduk manis di atas tumpukan emas hitam. Padahal, permukiman warga hanya sepelemparan batu dari situ. Sekitar 100 meter. Tak jauh dari lahan itu, ada rumah yang belum selesai dibangun.

Aktivitas tersebut sebenarnya dikeluhkan warga. Pekerjaan pematangan lahan itu berada tepat di belakang Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kaltim. Dan beberapa kantor lain. Lubang yang digali sedalam sekitar 4–5 meter. Meski tidak terlalu luas, batu bara yang dikeruk jumlahnya juga cukup banyak.

Kaltim Post sempat bertemu dengan pekerja di tempat itu. Mengaku namanya Wawan. Dia menerima dengan ramah. Pria yang mengaku pengawas di lokasi tersebut menjelaskan, lahan itu diperuntukkan kavelingan rumah.

“Kalau ukuran 10x20 meter persegi rasanya tidak, tapi memang sudah ada orang yang sempat melihat lahan ini,” tuturnya.

Pria bertubuh gempal itu tidak menampik sudah ada batu bara yang tergali dan dibawa keluar dari lahan tersebut. “Semalam (kemarin) saja ada 25 truk, makanya siang ini istirahat dulu,” ujarnya. Dia menyampaikan, masyarakat yang datang masih berpikir-pikir untuk membeli jika masih ada batu bara di dalamnya.

“Makanya daripada terbuang sia-sia, sekalian dijual,” tambahnya. Namun, untuk urusan ke mana dan siapa pembelinya, Wawan mengaku tidak tahu-menahu. Dia menyebut hanya ikut bekerja pada seseorang. Berinisial SLI.

“Semua beliau yang tahu, rumah ini juga beliau yang sewakan,” tambahnya. Namun, setahu dia, tumpukan batu bara itu dibawa menggunakan truk beroda enam melalui jalur lintasan kendaraan umum. Mengarah ke kawasan Sungai Kunjang.

Terkait keberadaan ekskavator sebagai sarana kerja, Wawan juga tidak banyak tahu. Padahal, lebar jalan sekitar 4 meter. “Saya masuk di sini, alat sudah ada,” jelasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X