PHM Capai Setahun Tanpa LTI, John Anis : Komitmen Terhadap Keselamatan Kerja Jangan Mengendur

- Kamis, 20 Juni 2019 | 21:09 WIB

SAMARINDA- PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), operator Wilayah Kerja (WK) Mahakam dengan dukungan penuh SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Indonesia selaku induk perusahaan, pada 15 Juni 2019 lalu mencapai rekor setahun tanpa LTI (Lost Time Injury) atau kecelakaan yang menyebabkan kehilangan waktu kerja.

Dalam catatan PHM, selama setahun itu  tercapai 30.374.227 jam kerja (manhours), dengan rata-rata pekerja yang bekerja setiap harinya mencapai jumlah  sekitar 7.300 orang. Capaian kinerja tersebut mencerminkan tingginya budaya keselamatan kerja di PHM.

General Manager PHM, John Anis menyatakan keberhasilan ini memunculkan tantangan baru, yakni bagaimana mempertahankan agar tidak terjadi LTI di masa depan.  ’’Dengan tercapainya prestasi ini komitmen terhadap keselamatan kerja tidak boleh mengendur. Justru sebaliknya, kami jadi lebih bersemangat dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja, serta perlindungan lingkungan dalam setiap aktivitas operasi PHM,” kata John Anis.
 
Untuk diketahui, dalam 10 tahun terakhir, WK Mahakam telah berhasil menekan jumlah angka Recordable Injury secara signifikan. Pada tahun 2009 tercatat 44 kasus cedera ketika bekerja, dan menurun drastis hingga 12 kejadian saja pada tahun 2018. Sementara untuk LTI hanya terjadi 2 kasus dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dibandingkan dengan 13 LTI yang terjadi hanya pada tahun 2009 saja.
 
WK Mahakam merupakan salah satu WK migas terbesar di Indonesia. Kawasan WK Mahakam meliputi area seluas 3.266,44 km2, dengan 7 lapangan minyak dan gas yang berproduksi. Lapangan di area rawa-rawa (swamp): Tunu, Tambora, dan Handil serta Lapangan di area lepas pantai (offshore): Peciko, Bekapai, Sisi Nubi, dan South Mahakam. Untuk melaksanakan kegiatan pengeboran di tahun 2019, dengan target 118 sumur (WP&B 2019) PHM mengoperasikan 2 jack up rig untuk lepas pantai dan 3 unit swamp barge rig untuk di rawa-rawa.
 
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2018 PHM meraih sejumlah akreditasi dan penghargaan berkenaan dengan K3LL, yakni ISRS8 – Level 8, Safety Culture – Proactive (skor 4.1), peringkat PROPER Hijau untuk 2 lapangan : South Processing Unit (SPU) dan Bekapai-Senipah-Peciko-South Mahakam (BSP), Sistem Manajemen Pengamanan - Emas, ISO14001:2015 - Sistem Manajemen Pengelolaan Lingkungan. Kemudian ISO22301:2012 - Sistem Manajemen Kelangsungan Bisnis. (pro)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X