SANGATTA - Serikat pekerja menjadi sasaran pekerja perusahaan sawit. Orasi yang dilakukan seorang pemimpin serikat buruh dibungkam dengan pukulan oleh beberapa pekerja di lingkungan sebuah perusahaan sawit di Kecamatan Muara Ancalong, Kutai Timur (Kutim), Selasa (18/6/19).
Tak hanya satu atau dua pukulan tangan. Protus Donastius, ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kaltim, juga mendapat beberapa serangan tangan kosong dengan gaya pencak silat oleh seseorang yang menggunakan peci warna putih. Lelaki itu tampak liar, tak mempan ketika dilerai.
Pemukulan itu bahkan terekam di sebuah video, dan menyebar di beberapa grup aplikasi whatsapp lokal Kutim. Kepolisian langsung turun menangani.
Kapolres Kutim AKBP Teddy Ristiawan, melalui Kasat Reskrim AKP Yuliansyah membenarkan adanya kejadian tersebut. Melalui jajaran Polsek Muara Ancalong, kasus tersebut langsung ditangani.
"Yang jelas, laporan atas kejadian tersebut sudah masuk melalui Polsek Muara Ancalong, dan kami proses," ujar Yuliansyah.
Menurut Yuliansyah, kejadian tersebut terindikasi perselisihan antar dua serikat buruh yang berbeda. Protus yang menjadi korban pemukulan saat itu sedang melakukan orasi untuk membela karyawan perusahaan sawit tersebut, memperjuangkan pembayaran upah.
Namun ada suatu perselisihan, lantas karyawan yang berasal dari serikat buruh yang berbeda memberi perlawanan. Yakni memberi pukulan terhadap sang orator yang sedang meneriakkan hak buruh menggunakan alat pengeras toa.
"Ini akan kami tangani," ucap Yulianus.
Diketahui, PSP SPN dari perusahaan itu bersama sejumlah anggota kala itu tengah menuntut keterlambatan pembayaran upah kerja yang terus berulang.
Menurut Protus, sebelum aksi unjuk rasa terlaksana, pihaknya dihadang oleh divisi keamanan perusahaan, preman dan oknum pekerja yang mengatasnamakan dari serikat pekerja lain.
Menurut dia, saat itu para pelaku meminta agar SPN sebelum melakukan aksi unjuk rasa harus meminta izin terlebih dahulu kepada serikat pekerja di perusahaan tersebut. Tentu saja permintaan ini ditolak oleh SPN. Akibat penolakan tersebut akhirnya terjadilah pemukulan terhadap tiga orang, yaitu Protus, Organizer Stanis Deri dan Ketua Komite Perempuan SPN Kaltim Sri Sulastri. Lantas mereka mendapat luka lebam di bagian wajah.
“Ada tiga orang yang dipukul oleh para pelaku tersebut. Mereka akhirnya masuk laporan oleh penyidik Polsek Kecamatan Muara Ancalong,” ungkap Protus. (mon)