Tuduhan Korupsi Guncang Le Roi

- Rabu, 19 Juni 2019 | 12:45 WIB

PARIS – Harapan Qatar membangun nama baik sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 menemui hambatan besar. Kemarin, eks presiden UEFA Michel Platini ditangkap dan diinterogasi pihak kepolisian Prancis tepatnya di Kantor Anti-Korupsi Kepolisian Yudisial (OCLCIFF) terkait dugaan suap  penentuan Qatar sebagai host Piala Dunia 2022.

Kepolisian tidak hanya menahan pria 63 tahun itu. Setidaknya ada dua orang lagi yang diduga terlibat. Mereka adalah Sophie Dion yang merupakan eks penasihat olahraga mantan presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Claude Gueant mantan sekretaris jenderal istana Elysee yang juga ketika Sarkozy menjabat. Hanya, untuk Gueant, statusnya masih sebatas saksi.

''Dengan ini FIFA menegaskan kembali komitmen untuk bekerja sama dengan pihak berwajib di dunia terkait segala penyelidikan yang berhubungan dengan sepak bola. FIFA akan bekerja sama dalam proses investigasi," bunyi pernyataan resmi FIFA selaku federasi sepak bola dunia.

Le Roi (Sang Raja)--julukan Platini--sebenarnya sudah dicurigai sejak 2015 terlibat korupsi terkait Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 ketika proses terjadi pada Desember 2010. Tapi, baru saat ini penuntut keuangan Prancis membuka penyelidikan dengan alasan korupsi swasta dan asosiasi kriminal berkaitan host Piala Dunia 2018 dan 2022 yang masing-masing diberikan kepada Rusia dan Qatar. Ternyata, penyelidikan sudah berlangsung sejak tiga tahun lalu sebelum dibuka kepada publik kemarin.

Tapi, Platini yang menjabat presiden UEFA periode 2007-2015 itu tidak sendiri. Sepp Blatter selaku presiden FIFA periode 1998-2015 juga dituding bekerja sama dengan Platini. Bahkan, keduanya saat ini sebenarnya masih dalam masa hukuman empat tahun sejak 2015 terkait suap dan pencucian uang.

Hanya, pria 83 tahun itu pada Maret 2019 kepada AFP mengatakan bahwa Sarkozy adalah dalang yang membuat Qatar terpilih jadi host Piala Dunia 2022. Kala itu, Blatter mengatakan bahwa tiga pekan sebelum penentuan host Piala Dunia 2018 dan 2022 pada akhir 2010 digelar, FIFA ditawari kesepakatan bersama stasiun televisi yang dikelola pemerintah Qatar Al-Jazeera. Bahkan, berdasarkan The Sunday Times, kontrak tersebut sudah diteken petinggi Al-Jazeera sebelum Qatar resmi terpilih.

"Qatar jadi host Piala Dunia 2022 karena intervensi politik eks presiden Prancis Sarkozy yang meminta Platini dan para pendukungnya memilih Qatar," kata Blatter kepada AFP.

Hasilnya cukup signifikan. Untuk Piala Dunia 2022, Qatar yang tidak punya sejarah sepak bola justru mendapat 11 dari 22 suara. Mereka mengalahkan Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Australia.

The Sunday Times mengklaim bahwa kontrak televisi Al-Jazeera termasuk biaya USD 100 juta (Rp 1,43 triliun). Nominal tersebut akan dibayarkan ke FIFA jika Qatar berhasil dalam pemungutan suara host Piala Dunia 2022. Sta

Itu belum termasuk pertemuan makan siang yang berlangsung di Istana Elysee, kediaman Presiden Prancis, pada 23 November 2010 yang jadi krtu truf penentuan Qatar sebagai host. Dalam pertemuan itu hadir Platini, Sarkozy, Gueant, Dion, dan Emir Qatar saat ini Tamim Bin Hamad Al Thani, dan Perdana Menteri Sheikh Hamad Bin Jassim.

''Kami menegaskan bahwa ini bukan penangkapan melainkan pemeriksaan sebagai saksi dalam konteks yang diinginkan oleh para penyelidik. Platini menjawab semua pertanyaan dengan tenang dan cukup yakin dengan apa yang akan terjadi selanjutnya,'' bunyi pernyataan resmi kuasa hukum Platini, William Bourdon.

Bagi Platini, bukan kali ini saja dia terlibat kontroversi. Tahun lalu dia pernah menyebutkan bahwa Piala Dunia 1998 sudah diatur agar tuan rumah Prancis bisa Brasil di final. (io/tom)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X