Dilema Scaloni

- Rabu, 19 Juni 2019 | 12:43 WIB

BELO HORIZONTE – Argentina menempati posisi dasar klasemen grup B di ajang Copa America 2019 ini. Situasi tersebut memberi tekanan besar dan target wajib menang kepada sang pelatih Lionel Scaloni. 

Pada matchday kedua grup B, Argentina akan bertemu Paraguay di Estadio Mineirao besok pagi (20/6). Jika menelan kekalahan kembali maka kans lolos perempat final Lionel Messi dkk semakin menyempit.

Seperti diberitakan Clarin kemarin (18/6) pasca kekalahan 0-2 dari Kolombia (16/6) suasana latihan La Albiceleste muram. Media-media pun tak banyak bertanya soal perubahan apa yang akan dilakukan jelang lawan Paraguay demi menjaga mood tim.

Namun dalam pantauan Clarin dua nama berlatih terpisah. Yakni Roberto Pereyra dan Marcos Acuna. Kedua nama pemain itu hanya duduk di bangku cadangan saat matchday pertama. Khusus Pereyra, Scaloni menunggu lampu hijau dari dokter tim soal kondisi otot paha pemain Watford itu.

Soal rotasi pemain atau formasi yang dipakai menjadi isu hangat di skuad Argentina setelah kekalahan di laga pembuka. Scaloni yang jadi asisten Jorge Sampaoli di Piala Dunia 2018 lalu tak ingin mengulang kesalahan pendahulunya.

Usai bermain imbang 1-1 lawan Islandia di laga pembuka grup D (16/6/2018) maka di laga kedua versus Kroasia (22/6/2018), Sampaoli secara radikal mengubah formasi. Dari 4-2-3-1 menjadi 3-4-2-1.

Hasil perubahan itu sama sekali tak menggembirakan. Juara dunia 1978 dan 1986 itu dihajar oleh Luka Modric dkk dengan tiga gol tanpa balas. Argentina lolos dari fase grup setelah menang susah payah dengan  skor 2-1 di laga terakhir lawan Nigeria (27/6/2018). Saat menang lawan Nigeria, Argentina kembali memakai formasi empat bek. Tepatnya 4-4-2.

Scaloni seperti ditulis ESPN Deportes meyakini Argentina masih bisa lolos ke babak selanjutnya. Pelatih 41 tahun melihat kans menang timnya cukup besar di dua laga tersisa grup B ini.

 “Selain hasil yang buruk maka performa para pemain saya katakan bagus. Kekalahan ini menjadi tanggung jawab semua tim dan sebagai tim maka kewajiban semuanya untuk bangkit,” kata Scaloni.

Scaloni mengatakan pergantian pemain starting XI di matchday kedua ini tidak hanya membuat pemain yang diganti pasti dikotak atau disisihkan selamanya dari skuad Argentina selama Copa America 2019 ini. “Pergantian dibuat berdasar kebutuhan mengantisipasi lawan,” ujar Scaloni.

Eks penyerang Argentina Hernan Crespo dalam wawancara dengan TyC Sports berkata Scaloni tak perlu takut untuk memecah lini depan timnya. Meski Sergio Aguero adalah sahabat karib Lionel Messi jika memang kebutuhan tim maka keduanya bisa dipisah. Saat lawan Kolombia, Aguero hanya membuat satu tembakan itupun off target dalam 79 menit di lapangan.

 “Pelatih memegang kewenangan tertinggi tentang siapa yang bermain dan siapa yang tidak. Jika memang (Lautaro) Martinez, (Paulo) Dybala, dan (Matias) Suarez dibutuhkan tim, maka mereka bisa saja diturunkan,” ucap Crespo.

Pemain depan Argentina yang juga dianggap loyo pada laga versus Kolombia adalah Angel Di Maria. Sejak memasuki babak kedua, Di Maria sudah digantikan oleh Rodrigo De Paul. Masuknya De Paul berhasil membuat lini tengah Argentina lebih hidup. Pemain Udinese itu lebih rajin membuka ruang dan membuat kombinasi passing.

Legenda Argentina yang baru saja melepas posisi kepelatihan dari Dorados, Diego Maradona, lebih keras mengkritik performa Messi dkk. “Bahkan tim seperti Tonga bisa mengalahkan Argentina saat ini,” cerca Maradona saat diwawancara TyC Sports.

Sebagai informasi, Tonga adalah tim dengan rangking FIFA 202 saat ini. Tonga juga pernah dibantai Australia dengan skor 0-22 dalam kualifikasi Piala Dunia 2002 zona Oceania (9/4/2001). (dra)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X