Korban Kecelakaan Kapal di Sumenep, Temukan 15 Jasad Mengapung

- Rabu, 19 Juni 2019 | 12:11 WIB

SUMENEP–Pencarian korban Kapal Motor (KM) Amin Jaya yang tenggelam di perairan Sumenep, Senin lalu (17/6), membuahkan hasil. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Basarnas Jatim menemukan 15 korban tewas, kemarin (18/6).

Jasad para korban ditemukan pada waktu dan di lokasi perairan yang berbeda. Pukul 07.10 WIB, enam jasad ditemukan di Desa Bicabbi. Lalu, pukul 08.35 WIB, delapan jasad mengapung di Desa Romben Rana.

Sekitar pukul 10.12 WIB, tim SAR kembali menemukan satu jasad di perairan Desa Romben Barat. Empat jasad diketahui masih berusia 2, 3, dan 9 tahun. Seluruh jasad dievakuasi ke Kantor Kecamatan Dungkek untuk didata polisi dan petugas puskesmas.

Selain mengevakuasi jenazah dari laut, petugas mengamankan barang-barang korban. Ada yang ditemukan di sekitar lokasi kecelakaan. Ada pula yang masih menempel di tubuh para korban. Misalnya, tas, pakaian, dan sepatu.

Kemarin keluarga korban berdatangan ke lokasi untuk memastikan apakah jasad itu adalah keluarga mereka. Petugas membuka satu demi satu kantong jenazah dan menunjukkan wajah para korban. Banyak yang menangis histeris, bahkan pingsan, ketika mengetahui jasad itu benar-benar anggota keluarga mereka.

Hampir seluruh jenazah masih utuh sehingga mudah dikenali pihak keluarga. Selanjutnya, petugas membawa jenazah ke RSUD dr H Moh Anwar Sumenep untuk dilakukan identifikasi, visum, dan cek forensik.

Sebagaimana diberitakan, KM Amin Jaya berangkat dari Gowa-Gowa menuju Pelabuhan Gersik Putih, Kalianget, Senin (17/6) pukul 07.15 WIB. Saat sampai di perairan Gili Iyang, gelombang besar datang. Terjangan ombak membuat kapal tersebut terbalik. Berdasar data terakhir, jumlah penumpang kapal mencapai 41 orang.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep Abdul Rahman Riadi menyatakan, pihaknya bersama Basarnas Jatim menerjunkan beberapa tim. Tim SAR BPBD bergerak dari Pelabuhan Kalianget menuju Gili Iyang, sedangkan Basarnas Jatim memulai pencarian dari Pelabuhan Dungkek. Penyisiran dilakukan di sekitar lokasi kejadian tenggelamnya kapal hingga arah barat daya. ’’Tim mengikuti arah angin, arus laut, dan fokus mencari ke tengah,’’ katanya kemarin.

Jenazah korban kapal nahas itu ditemukan berdasar laporan masyarakat. Sebab, rata-rata jenazah ditemukan di pinggir perairan, sedangkan bangkai kapal ditemukan di tengah laut di Desa Romben Barat. ’’Ada satu jenazah berjenis kelamin perempuan yang ditemukan di bangkai kapal. Jenazah itu terlilit tali,’’ terangnya kepada Jawa Pos Radar Madura.

Evakuasi bangkai kapal tidak mudah. Sebab, hingga kemarin, gelombang laut masih tinggi. Di bangkai kapal ditemukan barang-barang milik penumpang. Misalnya, tas, koper, kardus, dan satu sepeda motor Honda Vario hitam bernomor polisi M 5364 WM. ’’KM SAR Basarnas Surabaya dan satu helikopter milik TNI-AL sudah berangkat dari Surabaya menuju perairan Sumenep untuk membantu pencarian jenazah dan evakuasi bangkai kapal,’’ ungkapnya.

Rahman menyampaikan, sesuai standard operating procedure (SOP), pencarian korban dilakukan selama 3–7 hari ke depan. Pihaknya sudah menentukan target lokasi yang akan disisir. ’’Semoga pencarian pada hari kedua besok (hari ini, Red) berjalan lancar dan hasilnya maksimal,’’ katanya.

Kapolsek Sumenep AKBP Muslimin menyatakan, dari laporan pihak keluarga penumpang kapal, masih ada empat korban yang belum ditemukan. Pihaknya bersama BPBD, Basarnas Jatim, dan Polair akan terus berupaya melakukan pencairan jenazah.

’’Penumpang kapal itu lebih 50 orang. Dua jenazah sudah ditemukan pada Senin (17/6) dan 15 jenazah pada hari ini (kemarin). Jadi, total ada 17 jenazah yang sudah ditemukan,’’ ucapnya.

Pihaknya belum bisa memberikan keterangan soal penyebab kecelakaan tersebut. Polisi bersama tim masih berfokus mencari jenazah. ’’Kami juga mengandalkan pihak keluarga untuk mengenali jenazah,’’ ujarnya.

Pemulangan jenazah ke Gowa-Gowa, Kecamatan Raas, menunggu kesepakatan dari keluarga korban. Pihaknya bersama pemerintah daerah akan berupaya memfasilitasi pemulangan jenazah. ’’Kami sudah meminta Polsek Dungkek, Gili Iyang, dan Kalianget agar melakukan pemantauan dan penyisiran. Dikhawatirkan jenazah yang belum ditemukan terdampar di situ. Warga yang menemukan mayat mengambang atau terdampar di pinggir pantai juga diharapkan melapor kepada petugas,’’ kata Muslimin.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X