Kasus Pencabulan terhadap Dua Bocah, Korban Ditangani Khusus

- Rabu, 19 Juni 2019 | 12:00 WIB

SAMARINDATerungkapnya kasus pencabulan oleh Robinson Rante Linggi terhadap dua bocah lelaki tetangganya di kawasan Jalan Marhusin, Selili, Samarinda Ilir, diyakini baru titik awal. Kepolisian menduga masih ada korban lain yang belum terungkap kisahnya.

Robi, begitu pelaku biasa disapa, diduga mencabuli dua bocah tersebut karena mudah mengakses kediaman korban. “Pelaku juga sering ke rumah salah satu korbannya karena diminta antar pesanan orang,” ujar Kapolsek Samarinda Kota Kompol Nur Kholis.

Warga sekitar lokasi kejadian terang saja kaget dengan terungkapnya kejadian tersebut.

“Ya enggak nyangka saja. Di sini orangnya biasa saja, baik,” sebut seorang warga yang enggan dikorankan namanya. Berdasarkan penuturan Robi saat ditemui Kaltim Post, dirinya terbiasa membantu keluarga salah satu korban. “Kenal baik, tapi tidak terlalu dekat juga,” ungkapnya. “Korban juga sering ke rumah (indekos) saya,” sambungnya.

Wajah pelaku yang bekerja sebagai sekuriti di pergudangan itu hanya bisa tertunduk. “Saya malu,” ucapnya. Dia mengaku salah. Tak ada unsur sakit hati ke keluarga korban. “Pertama kali memang teriak, tapi saya bilang diam,” akunya. Setelah mencabuli seorang korbannya itu, sebut saja Boy (8), Robi belum berhenti. Berselang beberapa hari kemudian, anak tetangga lain turut digauli. Masih di tempat yang sama, di indekos yang belum lama juga ditempati.

“Cuma dua,” tegasnya. “Sepertinya masih ada korban lain,” sanggah Nur Kholis. Namun, Robi hanya menggeleng.

Ditemui terpisah, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Samarinda Adji Suwignyo, prihatin dengan peristiwa tersebut. “Di samping penanganan kasus di kepolisian berjalan, penanganan korban pun demikian,” jelasnya. Menurut pria yang fokus sebagai pemerhati anak di Kota Tepian itu, butuh waktu dan tenaga ekstra serta pengawalan terhadap menghilangkan trauma yang menimpa korban. “Secara khusus sudah harus,” jelasnya.

Hal itu disebut-sebut bisa berdampak di kemudian hari. Dalam rentan waktu jangka panjang atau pendek. “Jika tidak dikawal, ada potensi bisa menjadi pelaku serupa,” pungkasnya. (*/dra/ndy/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X