Penanganan Pemerintah Disebut Lambat

- Rabu, 19 Juni 2019 | 11:50 WIB

BALIKPAPAN–Sebagian warga Kota Minyak waswas, ketika hujan menyapa, banjir dan longsor bisa melanda kawasan mereka. Ketakutan tersebut bukan tanpa alasan, dari penelusuran Kaltim Post di kawasan

MT Haryono beberapa jalan terlihat berlubang lantaran digerus terus-menerus oleh genangan. Penanganan dari pemerintah disebut lambat padahal itu bisa mengundang bencana. “Memang belum terjadi. Daripada menunggu terjadi hingga ada korban, alangkah baiknya dicegah,” ucap Agus, warga Jalan MT Haryono, Gang Sekawan, RT 66, Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara. Hujan kemarin turut menambah gerusan tersebut. Tak hanya itu, air membawa sampah dan sedimen (lihat grafis). “Dan Maret lalu longsor sempat terjadi walau skalanya kecil,” akunya. 

Ketua RT 66 Andi Baspandi ikut menjelaskan, jalan yang berlubang itu punya lebar pinggang orang dewasa dengan ke dalaman 80 sentimeter. “Banyak kendaraan lewat sini. Anak-anak bermain, pejalan kaki juga,” tambahnya.

Meski hanya gang, jalan itu cukup lebar. Kerap jadi pintasan warga yang melintas di Jalan MT Haryono kawasan Pasar Buton dengan Terminal Bus Batu Ampar di Jalanan Pattimura.

“Kalau di Soekarno-Hatta, Kilometer 4, atau pertigaan menuju Samarinda macet, banyak pengendara lewat gang ini,” katanya.

Dia bersama warga menyayangkan pemerintah tampak kurang responsif untuk mengatasi kasus ini. Padahal, sedikitnya sudah tiga kali ditinjau sejak Desember 2018. “Sementara kami tutup dulu dengan batu gunung,” ungkapnya.

Dari pengamatan harian ini, dapur rumah Agus, di bagian bawahnya berlubang karena fondasi terkikis air tersebut. “Sementara saya tutup dengan batu dulu,” tuturnya.

Angin segar memang sempat dirasakan pada Desember 2018 ketika Dinas Pekerjaan Umum (DPU) lakukan peninjauan lokasi, sayang aksi lanjutan tak ada. “Menunggu pemerintah, enggak ada juga. Daripada rumah saya banjir karena air meluap dari bawah. Jadi dikasih batu saja,” sesalnya.

Jika tidak diperhatikan, longsor bisa terjadi kapan saja menghantui warga. Dalam pertemuan terakhir pada Desember 2018 bersama warga, kelurahan, kecamatan, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan merencanakan pembangunan drainase besar untuk menanggulangi aliran air alam. Namun, hingga kini belum ada gelagat tindak lanjut. (aim/ypl/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X