BALIKPAPAN–Seturut rencana aksi daerah (RAD) dalam pencegahan dan penangan stunting 2019–2020, Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan lakukan ragam tindakan. Wajar penanganan stunting di berbagai daerah, termasuk Kota Minyak, sangat serius sebab data World Bank 2017 menyebut 8,8 juta anak di Nusantara alami terhambat pertumbuhan tinggi badan karena stunting. Dengan kata lain 1 dari 3 anak terkena stunting. Syukurnya, dari catatan Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan terjadi penurunan, bayi stunting usia 0–59 bulan berjumlah 2.311 anak pada 2018, dan selama Januari hingga Mei tahun ini tercatat 1.889 anak usia 0–59 bulan terkena stunting.
“Data tersebut tidak statis, bisa berubah-ubah bergantung kondisi, karena anak kan ditimbang tiap bulan di posyandu,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Diskes Balikpapan dr Andi Sri Juliarty, kemarin (18/6).
Lanjut dia, bisa jadi bulan ini tinggi badannya kurang, tetapi setelah diberi asupan gizi baik selama tiga bulan ke depan berat tubuhnya bertambah dan tinggi badannya sesuai dengan usianya.
Sebab itu, kata dia, sebaiknya sejak dalam kandungan sang ibu harus memerhatikan asupan gizi. Maksimalkan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) balita, 270 hari di dalam kandungan, 730 luar kandungan. Totalnya dua tahun lebih. Selanjutnya, ketika melahirkan, pemberian air susu ibu (ASI) juga berikan dampak signifikan hindari gagal tumbuh. “Minimal, pemberian ASI tersebut hingga enam bulan pertama,” tegasnya.
Jika dirunut, faktor-faktor pemicu kondisi stunting bisa menyapa ketika calon ibu masih remaja. Misalnya, calon ibu mengalami anemia serta kekurangan gizi. Karena itu, Diskes pun telah meluncurkan beberapa program, no-anemia untuk remaja putri. Seluruh remaja putri diberikan tablet tambah darah dan asam folat oleh puskesmas. Program ini rutin sekali seminggu.
“Tablet tambah darah bertujuan mencegah anemia, yang mempersiapkan kesehatan reproduksi remaja putri tetap sehat sebelum mereka menikah nanti,” jelasnya.
Perempuan yang akrab disapa Dio ini berharap, lewat program yang dijalankan Diskes dapat menurunkan kasus stunting. Pemahaman masyarakat mengenai stunting pun semakin meningkat. “Program ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi bersama lintas sektor dan masyarakat,” tutupnya. (lil/ypl/k8)