TANJUNG REDEB–Jumlah tagihan rekening listrik pelanggan PLN hingga kini mulai membengkak. Pelaksana tugas (Plt) Manajer Unit Layanan Pelanggan (ULP) Tanjung Redeb, PT PLN Area Berau Hendra menyebut, angka tagihan listrik warga maupun sejumlah instansi pemerintah di Kabupaten Berau periode 18 Juni 2019 telah mencapai Rp 6,1 miliar dengan jumlah 8.912 pelanggan.
Mayoritas pelanggan kategori masyarakat umum sekitar 8.517 pelanggan. Sementara itu, instansi pemerintah tercatat 317 pelanggan. Hendra mengatakan, total tagihan listrik yang belum dibayarkan golongan umum mencapai Rp 4,5 miliar dari 8.517 pelanggan. Kemudian, golongan instansi pemerintah mencapai Rp 1,2 miliar dari 317 pelanggan. Ditambah golongan BUMN sejumlah Rp 368 juta dari 78 pelanggan.
“Asal pelanggan nunggak itu dari 12 kecamatan. Minus Maratua. Kecamatan tersebut yakni Tanjung Redeb, Batu Putih, Biatan, Bidukbiduk, Gunung Tabur, Pulau Derawan, Sambaliung, Segah, Talisayan, dan Teluk Bayur,” bebernya, kemarin (18/6).
Dari ribuan pelanggan yang belum membayar tagihan listrik tersebut, ada yang masuk kategori satu lembar atau satu bulan, yang mana jika sampai tanggal 20 bulan ini belum juga dibayar, akan dilakukan pemutusan listrik sementara dengan cara penyegelan. Jika sudah dua lembar, artinya diputus sementara aliran listriknya dan dicabut kWh meter. Kemudian tiga lembar, akan dilakukan pembongkaran rampung kWh meteran serta diberhentikan sebagai pelanggan PLN.
Karena itu, Hendra mengimbau seluruh pelanggan Kabupaten Berau yang menunggak segera melunasi tagihan rekening listriknya guna menghindari pemutusan sementara aliran listrik. “Pembayaran rekening listrik mulai tanggal 1–20 setiap bulan. Lewat daripada tanggal tersebut akan diputus dengan ditambah biaya keterlambatan,” tegasnya. (mar/asa/kpg/kri/k8)
