Makin Menjamur, Guest House Resahkan Perhotelan

- Rabu, 19 Juni 2019 | 10:53 WIB

Menjamurnya guest house di Kota Minyak diyakini bisa memperbesar lapangan pekerjaan. Namun saat ini banyak guest house yang tidak berizin. Pertumbuhan yang tak terkendali bakal memengaruhi okupansi perhotelan.

BALIKPAPAN – Saat ini persaingan hotel di Kaltim, khususnya Balikpapan semakin ketat. Makanya Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan Salman Urip mengaku sudah beberapa kali menyuarakan agar guest house bisa ditertibkan. Terlebih cukup banyak hunian homestay di Kota Beriman yang tidak berizin.

“Kehadiran mereka (guest house) memicu penurunan okupansi hotel berbintang maupun nonbintang. Perlu ada pembatasan tempat penginapan di Balikpapan. Paling tidak memilah yang boleh beroperasi hanya mereka yang berizin saja,” terangnya, Selasa (18/6).

Dia mengungkapkan, saat ini okupansi kamar hotel saat hari biasa tidak sampai 50 persen. Sedangkan pada akhir pekan angkanya berkisar di antara 70 persen. “Persaingan akan semakin ketat karena masih ada saja hotel baru yang muncul tiap tahunnya,” tuturnya. Terbaru ada Four Point by Sheraton Balikpapan di dekat Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan.

Padahal, menurut dia, kondisi kamar yang ada saat ini belum penuh semuanya. Makanya perlu ada pembatasan. “Semua harus dibatasi, guest house pun juga menyediakan kamar. Ini menyangkut okupansi kamar. Sekarang untuk weekday itu tidak sampai 50 persen. Lah berarti, ketersediaan kamar saat weekday, itu sudah banyak,” katanya.

Menurutnya, kondisi seperti itu tidak pernah terhitung dengan pasti. Selain adanya guest house, juga ada indekos harian. Seharusnya ada perlakuan yang sama kepada tempat-tempat penginapan karena akan memberikan dampak ekonomi.

“Ya dari pajak kan kami dipungutnya cukup besar. Nah, kalau guest house bagaimana? Apalagi yang tidak berizin. Nanti kalau kelebihan jumlah kamar hotel, okupansi turun. Tentu pajak yang diterima juga akan turun,” terangnya.

Ia juga menyadari, dengan bertambahnya hotel maka akan menambah peluang kerja. “Namun kalau tidak dihitung dengan baik ada yang menambah tapi ada juga yang akan tutup. Jadi sebetulnya sama saja,” tegasnya.

Terpisah, Manager Red Doorz Balikpapan Fenny Febrianty mengatakan, peminat guest house di Balikpapan cukup banyak. “Biasanya saat weekend yang ramai. Tapi berbeda dengan hotel, pada weekdays juga ramai,” tuturnya.

Ia menyampaikan, yang terdaftar di Red Doorz untuk Balikpapan dan Samarinda berjumlah 14 guest house. Semua penginapannya berizin, pasalnya untuk mendaftar tidak bisa sembarangan. “Okupansi rata-rata homestay ini di angka 70 persen. Weekend yang ramai, biasanya menjadi pilihan bagi keluarga. Tamunya lokal, dari Samarinda dan sekitarnya. Kalau dibanding hotel, hampir sama saja,” katanya. (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X