Tahapan Pilkada Serentak 2020 diperkirakan bergulir September mendatang. Kini, figur bakal calon kepala daerah mulai sibuk mencari perahu politik. Gubernur Kaltim Isran Noor mendukung siapa pun yang ingin maju.
SAMARINDA–Waktu pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 kian dekat. Satu demi satu bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah mulai bermunculan. Baik yang berlatar belakang politikus, birokrasi, maupun kalangan profesional.
Di Kota Tepian sudah ada beberapa nama yang digadang-gadang maju pada Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Samarinda. Dari latar belakang birokrasi, antara lain, Meiliana (mantan Plt Sekprov Kaltim), Zairin Zain (kepala Bappeda Kaltim), Ridwan Tasa (kepala Dissos Samarinda), dan Sugeng Chairuddin (sekkot Samarinda).
Sementara itu, dari latar belakang politikus, yakni Saefuddin Zuhri (anggota DPRD Kaltim dari Partai NasDem), Siswadi (ketua PDI Perjuangan Samarinda), Rusman Yaqub (ketua PPP Kaltim), Jahidin (ketua PKB Samarinda), dan Andi Harun (ketua Gerindra Kaltim). Figur lain yang bukan dari dua kalangan diatas ada nama Apri Gunawan (ormas) dan lainnya.
Kepada awak media, mantan Plt Sekprov Kaltim Meiliana berujar, pada prinsipnya dirinya siap maju pada Pilwali Samarinda 2020. Dalam waktu dekat, dia berencana membentuk tim yang menyiapkan proses pencalonannya.
“Insyaallah, mohon doanya. Saya juga akan membuat tim. Saya juga sudah mendapatkan undangan sosialisasi untuk memperkenalkan diri di beberapa daerah di Samarinda,” ungkap dia belum lama ini.
Dengan telah resmi melepas status aparatur sipil negara (ASN) atau purnatugas pada 1 Juni 2019, Meiliana mengaku, sekarang dirinya bisa lebih luwes bergerak menyosialisasikan keinginannya maju pada Pilwali Samarinda. Utamanya dalam memutuskan arah politik yang dia ambil.
Meiliana pun memiliki peluang untuk melenggang di Pilwali Samarinda. Selain karena pernah ditunjuk sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Samarinda selama enam bulan, Meiliana dikenal memiliki banyak rekam jejak kelembagaan, baik di lingkup birokrasi maupun non-birokrasi.
“Sejauh ini memang belum ada partai politik yang mengusung saya. Cuma kalau sekadar membangun PDKT (pendekatan/penjajakan) sudah ada. Ada sekitar tiga partai yang sudah membangun komunikasi sama saya,” ungkapnya.
Kata Meiliana, jika memang ketiga partai politik itu serius mengusung dirinya, maka sudah memenuhi persyaratan. Selain memiliki basis massa yang besar, ketiga partai tersebut juga mempunyai kursi yang cukup untuk mengusung calon kepala daerah.
“Misalnya nanti tiga partai itu sudah berkomitmen, saya kira sudah memenuhi syarat mengusung calon wali kota dan wakil wali kota. Karena partainya memang partai besar. Partai yang memiliki syarat mengusung kepala daerah,” jelasnya.
Kendati pun nantinya dari ketiga partai politik itu gagal mengusung dirinya, Meiliana mengaku, jalur independen pun bakal siap ditempuh olehnya. Karena dia berkeyakinan, ada banyak masyarakat yang siap mendukungnya.
“Tapi, kalau toh memang tidak ada partai yang mengusung, saya bisa jadi maju melalui jalur independen. Insyaallah banyak pihak yang sudah menyatakan siap mendukung saya. Mohon doanya saja,” tuturnya.