BEK kanan Brasil Dani Alves melewatkan momen spesial pada musim panas tahun lalu. Mengalami cedera lutut kanan saat final Coupe de France yang berjarak 37 hari sebelum matchday pertama Brasil di Piala Dunia 2018 membuat Alves terpukul. ”Mungkin ego bermain saya sangat terpukul atas kejadian tersebut. Namun, jiwa saya berusaha tenang karena saya selalu melakukan yang terbaik dalam setiap kesempatan yang ada,” tulis Alves tahun lalu dalam akun Instagram-nya.
Kini bek berusia 36 tahun itu mendapat momentum pengganti untuk kegagalan tampil di Piala Dunia 2018. Bukan hanya bisa kembali tampil dalam turnamen mayor, Copa America 2019, melainkan juga kepercayaan yang diterima Alves sebagai kapten Brasil. Alves dipilih pelatih Brasil Tite seiring cederanya rekannya di Paris Saint-Germain (PSG), Neymar Jr.
Menyandang kapten Brasil, Alves menyadari tekanan besar yang ada di pundaknya. Rekannya di lini belakang, Thiago Silva, yang jadi kapten Brasil di Piala Dunia 2014 mengaku memikul beban dua kali lebih berat ketimbang rekan-rekannya. Lima tahun lalu, Piala Dunia dilangsungkan di Brasil.
“Kami dituntut menang karena negara ini adalah negara sepak bola. Kami punya 200 juta penduduk yang semuanya menempatkan sepak bola sebagai sendi kehidupannya,” kata pemain asal Bahia, Brasil itu kepada ESPN kemarin (13/6).
Alves juga sudah meminta rekan setimnya tak lagi berpikir tentang kegagalan di Piala Dunia 2014 lalu. Untungnya nama-nama tersisa dari skuad Piala Dunia 2014 ini tak sampai 25 persen yang masih bercokol dalam skuad Brasil di Copa America ini. Selain dirinya cuma ada Thiago Silva, David Luis, Fernandinho, dan Willian.
“Jika kamu tak sukses dalam kehidupanmu yang harus dilakukan adalah secepatnya membalik lembar lama dan menulis kisah yang baru. Jangan lagi ada melankolia Piala Dunia karena trauma membuatmu sakit dan menangis,” ucap Alves.
Mengenai keputusan pelatih Brasil Tite yang menunjuk dirinya sebagai kapten, Alves merasa tersanjung. Sebab kini dirinya bisa selevel dengan bek kanan legendaris Brasil yang jadi kapten juga, Cafu.
Nah, menurut Globo Esporte penunjukkan Alves sebagai tim bukan semata karena Alves merupakan pemain dengan caps terbanyak (109 kali). Melainkan juga kemampuan Alves meredakan ketegangan di ruang ganti menjadi salah satunya. Sebagai mana diketahui Alves memang terkenal sebagai salah satu 'badut' ruang ganti. (dra)