Lion Air Bantah Utang Rp 614 T

- Jumat, 14 Juni 2019 | 14:08 WIB

Order 800 pesawat dikabarkan menyisakan utang besar bagi Lion Air. Bantahan pun meluncur dengan menyebut keuangan “singa terbang” baik-baik saja.

====================

JAKARTA–Lion Air tiba-tiba memberi klarifikasi. Terkait kabar tak sedap; utang Rp 614 triliun untuk pembelian pesawat. Utang yang dituduhkan itu disebut dijamin negara. Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro menyebut, semua itu tidak benar.

"Bahwa informasi utang atau berpotensi utang serta akan menjadi beban pihak lain adalah tidak benar," kata Danang, kemarin.

Menurut Danang, Lion Air Group benar melakukan pemesanan armada (order) lebih dari 800 pesawat udara di berbagai pabrikan pesawat (aircraft manufacture) di seluruh dunia.

Saat ini, Lion Air Group telah menerima lebih dari 340 pesawat dari total pesanan dimaksud. Dan sudah dioperasikan di tiga negara; Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Lion Air menyampaikan, pendanaan pengadaan pesawat udara itu menggunakan berbagai metode. "Tidak semua pesawat diperoleh dengan cara meminjam dana," katanya.

Pesawat-pesawat tersebut tidak semua akan dioperasikan di Indonesia. Pengadaannya pun tidak dijamin oleh siapa pun dan tidak menjaminkan siapa pun. Lion Air sendiri yang bertanggung jawab atas pengadaan pesawat dengan jaminan aset perusahaan, termasuk pesawat yang dibeli.

"Apabila pesawat tersebut disewa, maka tidak diperlukan jaminan," ujar Danang.

Saat ini, lanjut Danang, kondisi operasional dan keuangan Lion Air dalam keadaan normal dan lancar. "Lion Air menegaskan sesuai pandangan dan analisis tajam bisnis ke depan, Lion Air bersama anggota Lion Air Group yang lain akan terus melakukan pengembangan bidang usaha dan rute (ekspansi bisnis)," paparnya.

Terkait adanya penyebaran informasi yang tendensius, menyesatkan dan menyudutkan perusahaan serta pemilik perusahaan, Lion Air sedang mempelajari untuk menentukan langkah-langkah berikutnya. (boy/jpg/dwi/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X