SAMARINDA- Tak hanya merendam 12 kelurahan, banjir di Samarinda juga membuat kinerja pusat perbelanjaan anjlok. Salah satunya kawasan Mal Lembuswana. Traffic pengunjung ke pusat pertokoan tersebut turun hingga 90 persen dibanding kunjungan hari biasa.
Diketahui, salah satu pusat pembelanjaan yang menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) terbesar dari parkir ini biasanya dalam sehari menyedot mobil 2.500-3.000 kunjungan. Sementara motor bisa mencapai 6.000 unit. Namun sekarang untuk kendaraan roda empat tidak sampai 300 kunjungan. Pun roda dua kurang dari 500 kunjungan.
Marketing Mal Lembuswana Tika mengatakan, banjir yang melanda jalan-jalan di kawasan Mal Lembuswana saat ini merupakan banjir terparah yang pernah terjadi. Biasanya tak terlalu dalam dan surut dalam waktu beberapa jam. Namun, sejak Jumat (7/6) sampai kemarin air tak kunjung surut di simpang empat depan mal tersebut.
“Kali ini memang banjirnya sangat tinggi. Meskipun tidak masuk ke gedung, tapi seluruh akses masuk mal tidak bisa dilewati,” katanya kepada Kaltim Post, Rabu (12/6).
Meski dikepung banjir, pihaknya tetap memberikan layanan seperti biasanya. Memang, dia tak menampik bahwa hampir sebagian toko di dalam pusat pembelanjaan tersebut tutup. Tercatat ada 140 ruko dan di dalam gedung mal ada sekitar 300 tenant tak termasuk booth-booth sementara memilih tidak beroperasi.
“Sejak tiga hari terakhir kunjungan sudah menurun hingga 90 persen. Meskipun begitu kita harus tetap optimistis,” ujarnya.
Dia memastikan saat ini seluruh kegiatan pengelolaan tetap berjalan normal. Pihaknya juga sudah menyiapkan event-event dan diskon khusus jika banjir sudah berlalu. Tentu untuk menarik masyarakat untuk berkunjung. Salah satunya bazar makanan keluarga.
“Kami sudah menyiapkan itu, agar kunjungan segera recovery. Hanya kita masih menunggu genangan air cepat surut, dan jalan menuju mal sudah bisa dilalui,” pungkasnya. (*/ctr/ndu/k15)
