BANGKOK – Konflik berkepanjangan memaksa penduduk Rohingya untuk terus lari dari tanah kelahirannya. Selasa (11/6) Angkatan Laut (AL) Thailand menemukan 65 penduduk Rohingya terdampar di Tarutao Marine National Park, Pulau Rawi, Thailand. Jaraknya sekitar 400 kilometer dari perbatasan Myanmar. Perahu yang mereka tumpangi mengalami kerusakan mesin.
Juru Bicara AL Laksamana Madya Khan Deeubol mengungkapkan bahwa mereka terdiri atas 29 pria, 31 perempuan, dan 5 anak-anak. Selain itu, ada satu kapten kapal berkebangsaan Thailand dan lima kru yang berasal dari Myanmar. Kapten dan krunya itu akhirnya ditangkap.
”Kami telah mendakwa mereka karena membantu imigran ilegal,” ujar Jenderal Polisi Suchart Thirasawat kemarin (12/6).
Sekitar 740 ribu penduduk Rohingya melarikan diri dari Myanmar sejak pembantaian 2017. Banyak warga yang dibunuh dengan sadis dan para perempuan diperkosa. Mayoritas ke Cox’s Bazaar, Bangladesh. Sebagian kecil lainnya berusaha menyeberang ke Thailand dan Malaysia.
Warga Rohingnya rela berada di mana saja asal tidak dipulangkan ke asal mereka di Rakhine, Myanmar. Karena itulah, kesepakatan pemulangan pengungsi yang dicapai pemerintah Myanmar dan Bangladesh tak pernah bisa dilakukan. Mereka menolak mentah-mentah dipulangkan. (sha/c10/dos)