Abrasi Kian Mengancam Pantai Manggar

- Kamis, 13 Juni 2019 | 14:28 WIB

Abrasi yang terjadi di Pantai Manggar diduga akibat rekayasa alam atau lingkungan. Seperti reklamasi di sepanjang Pantai Klandasan, Pasar Baru, dan Balikpapan SuperBlock (BSB).

 

BALIKPAPAN- Sejak 2014 hingga sekarang, objek wisata pantai di Balikpapan Timur ini telah kehilangan bibir pantai hingga 40 meter. Kepala UPTD Pantai Manggar Rusliansyah mengatakan, setiap tahunnya terjadi abrasi hingga 5 meter. ”Kemarin ada usulan dari provinsi (Pemprov Kaltim) ingin membangun semacam rekreasi air, tapi kami meminta agar segera menyelesaikan masalah abrasi ini lebih dulu. Lebih penting. Lebih berbahaya,” ujarnya.

Lanjut dia, Juli hingga Agustus nanti kerap terjadi gelombang besar. Fenomena ini pun mengancam keindahan Pantai Manggar. Mengingat tinggi gelombang bisa mencapai 6 meter. Gelombang besar kerap terjadi pada sore hingga malam hari membuat ambles permukaan pasir hingga bibir pantai.

Dari itu perlu penanganan secepatnya. Berharap Pemprov Kaltim dapat mengabulkan pembuatan pemecah gelombang laut. “Dulu juga ada pohon cemara itu habis tumbang karena abrasi. Baru-baru ini juga sudah ada 6 pohon yang tumbang kembali,” ucap Rusli. Bahkan demi mengurangi dampak abrasi pada pertengahan 2018 lalu, pihaknya bersama masyarakat gotong royong membuat penahan ombak sementara dengan tumpukan pasir dan batang pohon di lubang sekitar bibir pantai. Namun tak juga bertahan lama.

“Bila ada breakwater (penahan ombak sementara), aman lah sudah. Selain mencegah abrasi para pengunjung yang ingin berenang juga lebih safety (aman). Tanggul di depan patung beruang juga seperti tidak bertahan lama, sudah mulai rusak,” ucapnya. Koordinator TPI Klandasan dan Petugas Syahbandar Pelabuhan Perikanan Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Balikpapan Hery Saputro, yang juga seorang dive guide and eco-diver conservationist menuturkan, abrasi terjadi akibat rekayasa alam atau lingkungan. Seperti reklamasi di sepanjang Pantai Klandasan, Pasar Baru, dan Balikpapan SuperBlock (BSB).

“Setiap ada rekayasa alam/lingkungan selalu ada pengaruhnya (dampak). Misal ada reklamasi di satu titik di daerah pesisir, maka di titik yang lain di daerah pesisir pasti akan mengalami abrasi. Serta di titik yang lain lagi di pesisir pasti tiba-tiba muncul pasir tambahan (sedimentasi) di pantai lainnya,” bebernya. Untuk di daerah pesisir yang dapat dijadikan sebagai tindakan mitigasi/pencegahan bencana adalah penanaman mangrove di daerah pesisir. Maupun pembangunan breakwater yang disesuaikan dengan arus laut sekitarnya.

“Bukan hanya di Pantai Manggar, abrasi juga terjadi di Lamaru dan Teritip, karena ada tambak dan empang warga di sana yang ikut tenggelam,” bebernya. Hery mengamati tidak seluruh pesisir Balikpapan memiliki hutan bakau. Ada bagian-bagian (lokasi) tertentu di pesisir yang memiliki mangrove (bakau), tetapi ada pula pesisir yang tak memiliki pohon bakau. Padahal keberadaan pohon ini sangat penting sebagai penangkal abrasi. Ia menambahkan, bakau tumbuh subur di daerah yang berlumpur.

“Mangrove perlu waktu 20 tahun agar tumbuh kuat dan menahan arus laut. Tapi sebenarnya gelombang musim selatan itu sudah rutin, tidak akan merusak. Yang merusak alam atau lingkungan itu justru manusia itu sendiri,” ucapnya. Sempat ikut dalam peninjauan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Suryanto mengakui, abrasi di Pantai Manggar tidak bisa disepelekan. Membutuhkan perhatian khusus. Hanya saja sesuai peraturan yang ada, saat ini kebijakan terkait perairan mulai 0-12 mil sudah masuk wilayah provinsi.

“Betul abrasi di Pantai Manggar semakin parah. Tapi ‘kan pemerintah kota tidak bisa berbuat banyak. Semua ada di provinsi, mereka yang berwenang. Harus segera diperbaiki, selain abrasi ada juga kan sedimentasi. Mudah-mudahan dapat bantuan dari provinsi tahun ini,” harapnya. (lil/riz/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X