Festival Balon, Jalan Tengah untuk Melestarikan Tradisi dan Menjaga Keamanan Penerbangan

- Kamis, 13 Juni 2019 | 14:21 WIB

Festival di Ponorogo dan Pekalongan berlangsung tanpa melanggar aturan tentang balon udara. Jadi ajang adu kreativitas dan mempererat keguyuban.

 

NUR WACHID, Ponorogo

 

RIBUAN warga bersorak tatkala balon udara berbentuk Doraemon raksasa mengangkasa. Disusul dengan replika reog yang perlahan mulai melayang.

Tak lama kemudian, teriakan warga kembali menggema di lapangan Nongkodono, Kauman, Ponorogo, Jawa Timur, tempat diselenggarakannya Festival Balon Udara 2019 kemarin (12/6). Ketika dua balon tersebut kehabisan napas terbang. Beberapa pemuda yang menerbangkannya pun bergegas lari, mengambil balon tersebut untuk diisi lagi dengan asap.

Sedikitnya 49 balon udara dengan berbagai bentuk karakter dan warna memenuhi lapangan. Satu balon diawaki tujuh pemuda dengan tugas masing-masing. Lima pemuda bertugas memegang erat balon saat diisi asap dari pembakaran daun kelapa kering. Dua lainnya berperan memegang tambatan tali yang ditentukan sepanjang 150 meter.

”Festival ini merupakan cara melestarikan tradisi tanpa menimbulkan efek berbahaya,” kata Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Widiago Ikoputro yang hadir dalam Festival Balon Udara di Ponorogo kemarin kepada Jawa Pos Radar Ponorogo.

Di Jakarta, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B. Pramesti menjelaskan bahwa balon udara yang diterbangkan secara bebas melanggar Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Juga melanggar Peraturan Menteri Nomor 40 Tahun 2018 tentang Penggunaan Balon Udara pada Kegiatan Budaya Masyarakat. ”Kami tidak menghalangi budaya, tapi menyelaraskan agar menjaga keselamatan,” tutur dia.

Bagi mereka yang melanggar, sanksi tidak main-main. Setidaknya kurungan maksimal 2 tahun dengan denda Rp 500 juta. Ditjen Perhubungan Udara juga menggandeng kepolisian untuk melakukan penindakan. PPNS Ditjen Perhubungan Udara pun diturunkan.

Melepasliarkan balon udara yang jadi tradisi di sejumlah tempat, terutama saat Lebaran, memang sempat menjadi sorotan luas karena bisa membahayakan penerbangan. Ahmad Nurdin Aulia, direktur teknik AirNav Indonesia, mengatakan bahwa tahun ini sedikitnya ada 28 pilot report yang menyaksikan balon udara di jalur penerbangan. Laporan tersebut diterima sejak hari pertama Lebaran.

Dia menambahkan, laporan tersebut diterima dari jalur penerbangan yang melintas di Jogjakarta, Semarang, dan Solo. Karena itu, jalur tersebut selalu dihindari saat Lebaran. Mengakibatkan penerbangan dialihkan melalui jalur udara Laut Jawa. Sehingga biaya yang dikeluarkan maskapai untuk bahan bakar pesawat lebih besar. ”Banyak sekali kerugian yang dirasakan maskapai penerbangan,” papar Ahmad.

Karena itu, festival seperti yang dihelat di Ponorogo atau Pekalongan, Jawa Tengah, kemarin merupakan jalan tengah. Semacam kompromi. Melestarikan tradisi tanpa menimbulkan efek berbahaya. Sebab, balon udara diterbangkan tanpa melanggar aturan yang ada. Di antaranya, seperti diatur dalam Permenhub 40/2018, balon harus ditambatkan minimal dengan tiga tali dan tidak boleh dilengkapi peralatan berupa bahan yang mengandung api, mudah meledak, dan atau membahayakan lingkungan.

”Harapannya, warga juga menjadi bagian penting untuk mengawasi kegiatan menerbangkan balon udara liar tanpa awak,” kata Widiago.

Widiago menambahkan, sejauh ini di wilayah penerbangan Lanud Iswahjudi belum ada laporan khusus tentang gangguan balon udara. Kendati demikian, dia mengatakan bahwa balon udara yang berukuran raksasa memang dapat menjelajah angkasa hingga ketinggian lebih dari 10 ribu kaki. Itu berarti sampai ketinggian jelajah pesawat.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X