BALIKPAPAN– Hingga pengujung 2019, dipastikan tak ada pembangunan infrastruktur jaringan gas (jargas) lagi di Balikpapan. Plt Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan Arzaedi Rachman mengatakan, pada tahun ini program khusus untuk pemeliharaan jargas yang telah dipasang pada tahun sebelumnya. Lanjut dia, tahun ini tidak ada kenaikan tarif. Perawatan dilakukan hingga 31 Desember mendatang.
Selain masa pemeliharaan, pihaknya juga telah melakukan pendataan bagi warga yang ingin dipasang jargas di rumahnya dan mempersiapkan konversi dari kompor biasa ke jaringan gas. Mengingat kompor pada umumnya berbeda dengan kompor yang digunakan untuk jargas.
“Setahun ini masih masa pemeliharaan. Bila ada keluhan dari masyarakat bisa disampaikan langsung ke tim monitoring dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Balikpapan, segera sesegera mungkin ditindaklanjuti,” ungkap Arzaedi.
“Seperti yang terjadi pada warga yang tinggal di daerah perbukitan, di mana tekanan gas tidak sampai naik/maksimal, dan api yang dihasilkan kecil, itu sudah diterima laporannya,” lanjutnya. Tidak hanya rumah ke rumah, Kementerian ESDM tengah melakukan pendekatan untuk kerja sama dengan badan usaha yang ada di tiap daerah. Ada semacam pola kerja sama di mana melibatkan para pengelola mal pula. Bahkan nantinya, pada 2020, diharapkan pemasangan jargas bisa dilakukan di pusat perbelanjaan.
“UMKM diharapkan bisa disambungkan jargas. Pusat-pusat usaha, termasuk mal juga didorong menggunakan jargas. Seperti yang dilakukan pada mal di Surabaya. Kami harap juga bisa ditiru di Balikpapan,” ungkapnya. Dirinya juga mendorong agar memaksimalkan peranan perusda, dengan melakukan akselerasi dengan mal-mal yang ada.
“Saya dengar dari pihak kementerian sedang melakukan kerja sama dengan Living Plaza, apakah akan dilakukan pemasangan jargas juga dalam waktu dekat saya tidak memonitornya, belum ada informasi terbaru,” ucapnya. (lil/riz/k15)