Penyerang Spanyol Alvaro Morata mulai bisa menghapus trauma pasca mengalami pekan yang berat. Kediamannya di La Moraleja Madrid kerampokan pada Sabtu (8/6) WIB lalu ketika istri dan anak kembarnya ada di dalam rumah.
Untungnya, pukulan psikologis itu tak berdampak pada performa penyerang Chelsea yang dipinjamkan ke Atetico Madrid tersebut. Morata membuat satu gol ketika Spanyol menang 3-0 atas Swedia kemarin (11/6).
Nah, kapten Spanyol Sergio Ramos menjadi sosok yang menghadirkan kegembiraan buat Morata kemarin. Pada menit ke-83, Morata dilanggar di area kotak penalti oleh bek Swedia Filip Helander.
Wasit asal Skotlandia William Collum pun tanpa ragu menunjuk titik putih untuk kedua kalinya dalam laga itu. Ramos yang biasanya jadi algojo mempersilahkan Morata untuk menggantikannya jadi eksekutor.
“Pemberian kesempatan jadi algojo ini datang dari Sergio (Ramos). Saya tak pernah meminta untuk jadi algojo karena saya tahu dia selalu ingin mencetak gol,” aku Morata kepada Marca.
Morata yang menjadi rekan setim Ramos di Real Madrid dalam lima musim (2010-2014, 2016-2017) merasa hadiah penalti dari Ramos di laga kemarin sungguh di luar dugaan. Dan Morata membayar lunas kepercayaan itu.
Di sisi lain, Ramos kepada Football Espana mengatakan, pembagian tanggung jawab sebagai algojo penalti sangat penting. Salah satunya mendongkrak konfidensi usai mengalami kejadian yang menggerus fokus pemain. “Para penyerang hidup dan bergairah setiap bisa mencetak gol dan Morata merupakan seorang eksekutor yang dingin di kotak penalti. Kemenangan ini menunjukkan kekolektivan tim kami,” kata Ramos.
Sejak dipanggil lagi oleh allenatore Luis Enrique pada September lalu, angka produktivitas Morata membaik. Dalam empat pertandingan tahun ini, Morata sudah mencetak 3 gol. (dra/ali)
