TUH KAN..!! Ekspor Kaltim Menurun 11,89 Persen

- Rabu, 12 Juni 2019 | 14:45 WIB

SAMARINDA- Ekspor Kaltim pada April 2019 mengalami penurunan sebesar 11,89 persen dibanding Maret 2019 yaitu dari USD 1,51 miliar menjadi USD 1,33 miliar.  Penurunan tersebut masih dianggap sebagai fluktuatif bulanan, sehingga masih dalam tahap wajar. Namun, Kaltim tetap membutuhkan sektor lain untuk mengurangi kontribusi batu bara terhadap ekspor Bumi Etam.

Untuk diketahui hasil tambang berkontribusi 77,04 persen terhadap total ekspor Bumi Etam, migas 15,55 persen dan industri  7,36 persen, sedangkan pertanian hanya 0,05 persen.

Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Kaltim Muhammad Hamzah mengatakan, hasil pertambangan memang masih mendominasi ekspor. Sedangkan sektor ini lima tahun ke depan akan terjadi penurunan drastis. Sehingga, dibutuhkan penyiapan insfrastruktur hilirisasi industri, hingga mengangkat kualitas serta kuantitas produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“UMKM harus disiapkan dari sekarang. Karena, produksi batu bara yang terus menurun tentunya akan membuat nilai ekspor Kaltim juga menurun. Apalagi kontribusi batu bara sangat besar terhadap struktur ekspor Bumi Etam,” ujarnya Selasa (11/6).

Dia menjelaskan, namun penurunan tersebut masih wajar. Sebab, Kaltim sudah pernah melewati penurunan tajam pada beberapa tahun lalu. Penurunan fluktuatif tersebut memang tak langsung memberikan dampak negatif yang besar, sebab ada bulan-bulan tertentu yang mengalami peningkatan ekspor.

“Meskipun demikian, sektor lain tetap harus dipersiapkan sebagai pengganti. Agar dalam jangka panjang penurunan ekspor batu bara tak begitu membuat kinerja ekspor Kaltim menurun, sebab sektor lain masih bisa menopang,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Atqo Mardiyanto mengatakan, ekonomi Kaltim masih ditopang 46 persen oleh pertambangan dan penggalian. Sehingga jika sektor ini menurun, maka akan mempengaruhi perhitungan produk domestik regional bruto (PDRB) yang berimbas pada pertumbuhan ekonomi. Namun, ekspor naik tidak menandakan seluruh penghasilan komoditas utama Kaltim meningkat begitu pun sebaliknya. Sebab, tidak semua batu bara diekspor karena masih ada komponen batu bara yang digunakan untuk dalam negeri.

“Artinya untuk menghitung PDRB ada dua, produksi untuk antar wilayah atau antar pulau dan produksi yang dikirim ke luar negeri atau ekspor,” tuturnya Selasa (11/6).

Sebab, tambah Aqto, konsep penghitungan PDRB adalah barang dan jasa yang dihasilkan di suatu wilayah dan waktu tertentu. Tapi kalau ekspor tentunya keluar wilayah, sehingga walaupun ekspor menurun tidak berarti pertumbuhan ekonomi semakin menurun yang disebabkan PDRB menurun.

“Siapa tau konsumsi dalam negeri yang meningkat, sehingga penghitungan PDRB tetap baik. Sehingga tidak bisa dikatakan saat ekspor menurun, ekonomi akan turun. Meskipun imbasnya pasti ada,” katanya.

Menurutnya, penurunan ekspor April 2019 didorong oleh turunnya ekspor barang migas dan barang non migas. Ekspor barang migas April 2019 mencapai USD 0,09 miliar, turun 63,33 persen dibanding Maret 2019. Sementara ekspor barang nonmigas April 2019 mencapai USD 1,24 miliar, turun 1,98 persen dibanding Maret 2019. Negara tujuan utama ekspor migas Kaltim pada April 2019 ke Negara Jepang, Malaysia dan Thailand masing-masing mencapai USD 30,64 juta, USD 27,60 juta dan USD 21,14 juta.

“Persentase penurunan terbesar ekspor migas April 2019 dibandingkan dengan Maret 2019 terjadi ke Tiongkok sebesar 84,87 persen dari USD 67,37 juta menjadi USD 10,19 juta,” tutupnya. (*/ctr)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X